. post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Background

Pages

Rabu, 22 April 2015 di 05.30 Diposting oleh Medusa Lilly Fans 5 Comments


Part  1

Malam setelah makan, aku langsung kekamarku untuk beristirahat.
Hari ini cukup melelahkan, dan dengan kondisi kesehatanku saat ini aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

"Uwah... sangat melelahkan."

Sesampainya di ruanganku aku membaringkan pungungku di ranjang dan mencoba untuk rileks.

"Uuu.. sudah ku duga , lelah akan semakin terasa jika aku rileks. Umm.. tapi hari ini berakhir dengan baik."

Mengatakan itu aku tersenyum.
Sambil berbaring aku membuka Magic window dengan jariku kemudian  memeriksa keadaan status para budak untuk memastikan level mereka, umm ... kebanyakan dari mereka sudah mencapai Level 2  meski ada 4 dari mereka yang masih level 1. Oh, Rakkan berada di Level 3, kesampingkan trio maid dan oliver, Rakkan adalah pemilik level tertinggi di sini. Noir, Blance dan Emisa masih berada di level 2.
Dan sangat menyedihkan aku sebagai tuan mereka berada di level 1, aku harus leveling setelah ini aku tidak bisa membiarkan diriku berada di bawah mereka.

Selain itu, hal yang paling membuatku tertarik dari mereka adalah magic yang mereka miliki, Noir dan Blance memiliki magic yang di sebut Cinderella dan Ilusion Puzzle, sebenarnya Cinderella adalah magic yang paling umum di miliki oleh para budak, sepertinya itu adalah magic tipe penyamaran yang sering mereka gunakan untuk menghindari para pemburu budak..tapi apa itu Ilusion puzzle? lalu kenapa Noir dan Blance memiliki Magic yang sama? apa karena mereka kembar?, mungkin aku akan menanyakan itu pada mereka nanti. Kemudian Rakkan,  selain Cinderella dia juga memiliki Magic yang di sebut Beast Form, sepertinya aku tahu efek magic ini jadi aku tidak perlu menanyakannya. Dan Emisa, dia hanya memiliki satu jenis magic dan itu bernama Abyssal Hall, satu lagi magic yang sulit di mengerti ,aku juga akan menanyakan hal itu padanya nanti.Kemudian untuk para budak yang lain, selain Cinderella mereka juga memiliki berbagai Magic seperti Lulaby, Cura, Illusion dan lain sebagainya..


"Mungkin aku harus mencoba akrab dengan mereka mulai dari sekarang.."


Hmm, jika aku tidak bisa akrab dengan mereka aku tidak akan mendapat informasi tentang mereka. Meski aku bisa melihat Nama, Level, Stat, dan magic yang mereka miliki dari Magic windowku tapi sepertinya informasi yang aku terima tetap di batasi, karena aku tetap tidak bisa tahu effek dari magic yang mereka miliki. Tentu aku bisa memaksa mereka mengatakanya dengan menggunakan segel budak yang sudah terpasang, tapi aku tidak akan menggunakanya. Karena itu akan membuatku semakin jauh dengan mereka.Aku tidak ingin mereka dekat denganku karena mereka harus melakukanya, aku hanya ingin mereka dekat denganku karena mereka menginginkanya, hanya itu yang aku harapkan.

Ngomong-ngomong soal magic, aku juga memiliki satu..Biblioth.. Magic tidak jelas yang entah kenapa aku yang seorang manusia bisa memilikinya, Hmm, apa mungkin di dunia ini aku tidak bisa di anggap sebagai manusia?. Jika dilihat dari bagaimana aku bisa berada di dunia ini bisa di katakan aku adalah makhluk yang hidup setelah mati, tapi aku juga tidak bisa di katakan sebagai Undead karena jantungku masih berdetak dan aku tidak perlu menghisap kehidupan makhluk lain untuk bertahan hidup. Lalu aku ini apa?. Magic windowku mengatakan aku adalah manusia, tapi entah kenapa aku masih tidak bisa menerima diriku sebagai manusia.

kemudian tentang Magic bernama Biblioth yang aku miliki, keterangan yang aku dapat hanyalah ' Mampu terhubung dengan Nividia' tidak ada yang lain . Lagi pula apa itu Nividia?...apa itu semacam perusahaan penghasil hardware atau soft ware? kurasa bukan ,tidak mungkin hal seperti itu ada di dunia ini.(di sini mengacu pada Nvidia)

Kenapa aku memiliki Magic yang bahkan aku sendiri tidak tahu cara menggunakanya?. Mungkin aku harus mengabaikanya untuk saat ini, aku benar-benar lelah.Menarik slimut untuk menutupi kakiku yang dingin aku mulai memejamkan mataku. Rencana untuk hari ini sudah selesai, jadi sekarang aku harus rileks dan istirahat  cukup. Dan bersamaan dengan suara angin yang berhembus di luar jendela kesadaranku mulai terbawa mimpi.







Part 2

Ini terjadi ketika aku masih setengah tidur, aku merasakan sesuatu yang lembut di atas tubuhku yang tebaring.Bukan hanya lembut, tapi juga hangat,  menggerakan tanganku aku mencoba menyentuh benda lembut tersebut tapi.

"Miaw!!,,,: "

Suara itu terdengar, suara lembut yang menggoda...Umm.. tapi benda apa ini...benda ini benar-benar kenyal, kemudian aku menariknya dengan keras.

"Miaw, nyaa. "


"Huh?."

Sebentar, suara ini!!. Dengan cepat aku membuka mataku dan yang aku lihat adalah.

"Blanceee!!!"

itu adalah blance yang duduk di atas tubuhku, matanya terlihat berair karena tanganku menarik pipinya dengan keras...sebentar, kenapa dia tidak berpakaian?!!!!...

"Uuu.. tuwan.. towong lepfaskan fifiku.."

"......"

 "Uuu.. itu sakit..."

"A,apa yang sedang kau lakukan!!...dan penampilan apa itu?!!!"

Benar, apa yang kau lakukan dengan penampilan seperti itu.Well sebenarnya aku senang melihat situasi seperti ini, lagi pula aku ini adalah remaja normal yang sedang berkembang, tertarik dengan hal-hal seperti ini adalah hal yang wajar benarkan?.

Tapi, jika hal ini terjadi di dunia nyata dan aku adalah tokoh utamanya, aku sendiri tidak tahu harus berbuat apa.Seperti saat ini ,apa aku harus bersikp layaknya lelaki kemudian berbalik menyerangnya?. tidak.. itu keputusan yang buruk.

Tapi aku adalah tuanya, di film juga sering menunjukan adegan seorang majikan yang melakukan hal tidak senonoh pada pelayanya'kan?.

Guuu apa yang aku pikirkan!!!. tenanglah diriku!!!.

Nyuuuu

Kuu aku merasakan perasaan lembut  menekan pada dadaku. melihatku bangun dari tidurku Blance justru semakin melekatkan tubuh bagian atasnya. Uh, dia memiliki dada yang tidak terlalu besar tapi sangat pas dengan ukuran tubuhnya.

Tapi itu adalah masalah utama di sini!!.. Loli berambut putih , bermata merah plus telinga hewan adalah senjata biologis paling mematikan di dunia!!!, jika ini terus berlanjut aku tidak tahu berapa lama lagi aku bisa bertahan!!.

Guh, aroma tubuhnya mulai merasuk dalam hidungku, seolah aroma tersebut merusak setiap sel dalam otaku aku merasa kesadaranku semakin terpikat...

Ini gawat !, aku tidak tahu apa lagi yang akan terjadi..gadis ini...kenapa dia melakukan hal ini?.

Dan pada saat itu pandangku bertemu dengan pandangan Blance, mata merahnya yang seperti darah memberikan kesan dingin yang mengikat, titik hitam pada matanya mulai menghisap setiap kesadaran yang tersisa padaku ,membuatku tidak bisa memalingkan pandanganku darinya.

Wajah kami semakin dekat, apa ini tidak apa-apa?..apa aku akan menjadi orang dewasa malam ini?...ah aku sudah tidak peduli pada apa yang akan terjadi..

Tapi, di saat aku merasa diriku akan jatuh, tiba-tiba aku merasakan sesuatu dalam diriku mulai berontak..

"Nyaaa!!."

Secara Reflek aku mendorong Blance menjauh.

"Tu,tuan Nicho..."

"Tidak boleh.. ini tidak boleh."

"Tuan..."

"Blance, aku tidak tahu apa yang sedang kau rencanakan, tapi aku tidak ingin kau menggunakan cara seperti ini untuk mendapat perhatianku!!."

Benar,  pasti ada sesuatu yang Blance rencanakan. Jika aku ingat, sejak makan malam tadi sikapnya memang aneh. Baik tenanglah diriku coba pikirkan kenapa dia tiba-tiba menjadi baik padaku?.Kenapa dia yang baru sadar setelah sakitnya diobati bisa bersikap seolah tidak ada yang terjadi?.

"...Tuan Nicho?"

"Tu,tunggu..apa kau memang berniat membunuhku sejak awal?."

Jika aku pikir begitu hal ini jadi masuk akal, sejak awal dia sudah merencanakan semuanya, dengan sengaja tertangkap oleh penjaga agar bisa menyusup ke dalam rumah ini kemudian memulai operasi pembunuhan berencana padaku!!. Ini buruk, dengan level dan keadaanku saat ini aku tidak mungkin menang melawan gadis ini!!.



"gawat... ini gawat...aku harus memanggil bantuan."

tapi tangan Blance sudah menutup mulutku saat aku akan berteriak..

"Miaw.?. anda tidak perlu setakut itu...aku tidak akan melakukan sesuatu yang berbahaya."

Dia pasti bohong, aku sering melihat penjahat mengatakan hal manis seperti itu sebelum membunuh korbanya dengan sadis!. Ini sudah berakhir aku akan mati sekarang, aku tidak bisa menahan air mataku.. sial!!

"Tenanglah dan berhenti bersikap seperti itu.."

Bagaimana bisa aku tenang dalam keadaan seperti ini!!..

"Saya tidak akan membunuh anda..."

"Huh?.. Ka, kau tidak ingin membunuhku?"

"Pertanyaan macam apa itu?"

Kemudian Blance menunjuk pada tanda kutukan budak di dadanya.

"Selama segel ini masih terukhir pada tubuh saya, saya tidak akan bisa melakukan hal buruk pada anda."

Huh?.. Benar, aku lupa tentang hal itu , segel budak tidak akan membiarkan budak berbuat jahat pada tuanya. Dengan kata lain dia tidak datang untuk membunuhku'kan?. Tapi itu tetap tidak menjawab alasan kenapa dia mendatangiku dengan penampilan seperti itu.

".Tapi, saya benar-benar ingin melakukan sesuatu dengan anda"

Mengatakan itu Blance melingkarkan lenganya padaku dan mendekatkan wajahnya. Senyum menggoda dari bibir velvetnya seolah tidak membiarkan pandanganku lepas darinya,

"......"

" Anda tahu tidak semua budak akan dengan senang hati menawarkan hal ini pada tuanya ..."

Tu,tunggu.. apa maksudnya itu?..apa itu benar-benar seperti apa yang sedang aku pikirkan saat ini?..ini buruk'kan?.

"Saya akan memberikan semua yang saya miliki pada anda, mata, jari, rambut, dan tubuh saya, sebagai gantinya saya ingin anda mengabulkan satu permintaan saya."

Permintaan?.. Umm..  Tapi, permintaan macam apa yang bahkan membuat Blance berbuat sejauh ini?.

".........."

"Permintaan saya, tolong bebaskan kak Noir. Hanya itu yang saya inginkan. Setelah itu anda bebas melakukan apapun pada saya, dan saya juga akan terus berada disini melayani anda."

Apa!!...Permintaan macam apa itu?!!.Sebentar, sepertinya  aku pernah melihat adegan ini di komik yang dulu aku baca, tentang dua orang yang saling mencintai yang rela mengorbankan diri demi yang lainya. Tapi, apa hal seperti itu akan memberikan kebahagiaan pada orang yang di tinggalkan?.Tidak, setidaknya itu adalah pendapatku sendiri. Bagiku itu tidak lebih dari sebuah ke egoisan. Melakukan sesuau demi orang lain tanpa memikirkan bagaimana perasaan orang tersebut.

"ke, kenapa kau sangat ingin membebaskannya?"

"Itu, karena aku ingin membalas semua kebaikan kak Noir. Tuan apa anda tahu seperti apa penderitaan kami sebelumnya?. kabur dari seorang tuan yang ingin melakukan hal tidak senonoh pada kami, kelaparan dan kedinginan di jalanan, sakit karena tidak mendapat kehidupan yang layak dan aku selalu menjadi beban di saat seperti itu.. "

"....."

Seburuk itukah kehidupan Noir dan Blance sebelumnya...aku tidak tahu....Tapi aku tetap tidak bisa membenarkan apa yang ingin Blance lakukan.

"La,lalu kemana Noir akan pergi jika aku melepasnya?. Apa dia hanya akan kembali ke jalanan dan di tangkap oleh pemburu budak?, lalu kira-kira nasib seperti apa yang akan dia alami?."

"........."

Blance terdiam.Kau bahkan tidak memikirkan sampai sejauh itu?.

"tapi, tapi jika anda bisa mengantarkan dia sampai ke Ein Horen dia akan aman..."

Ein Horen?.. ah aku pernah membaca tentang wilayah itu, itu adalah sebuah wilayah di perbatasan kerajaan Godard, sebuah kerajaan di mana Demi human berkuasa atas manusia.

"Unn.. jika hanya sampai keperbatasan mungkin aku bisa."

"Ah, ah.. jadi anda menerima permohonan saya?."

"Sayang sekali tidak."

"Tapi.... kenapa?!!"

"Pertama Ein Horen itu sangat jauh,  kedua kau pikir biaya perjalanya murah?, dan ketiga..."

"Ketiga?..."

"Kau pikir Noir akan senang dengan apa yang kau lakukan untuknya?.."

"....."

Berhentilah berpikir dari sudut pandangmu sendiri, mungkin kau memiliki niat baik untuk membebaskan saudaramu. Tapi pikirkan juga perasaan Noir yang harus mengorbankanmu demi kebebasanya.

"kau mengatakan kalau kau selalu merepotkan Noir.tapi, apakah dia pernah mengeluh padamu?."

"Di, dia...tidak,... .."

"Dia bisa berjuang sejauh ini dan terus berusaha untuk terus hidup ,Itu semua karena kau selalu ada di sampingnya, kau adalah tujuan hidupnya.Dia tidak pernah sekalipun mengeluh dan meninggalkanmu, karena kau adalah orang yang paling berharga untuknya. Karena kau adalah satu-satunya keluarga yang dia punya saat ini,kau pikir apa yang bisa dia lakukan jika kau tidak ada di sampingnya?"

"......."

Aku tidak berpikir bahwa aku pantas mengatakan semua itu, karena aku adalah orang yang hidup dengan membenci teman-temanku. tidak peduli apa yang aku lakukan, aku tetap tidak bisa melupakan apa yang sudah mereka lakukan padaku. Well aku adalah seorang pecundang. Dan karena aku menyadari hal itulah aku mengatakanya, aku tidak ingin Blance mengalami apa yang sudah aku alami, hidup tanpa memiliki orang yang berharga di sampingku.terus bergerak tanpa memperhatikan sekitarku. dan berakhir dengan penyesalan karena tidak menyadari adanya keluarga yang selalu memperhatikanku lebih dari orang lain. Aku benar-benar menyesali saat-saat yang sudah aku lewatkan.

"Lalu, lalu apa yang harus saya lakukan? saya tidak ingin terus seperti ini, saya tidak ingin menjadi orang yang hanya bisa merepotkanya...."

meremaskan tanganya dia menekankan wajahnya di dadaku, dia menangis...

"kau tahu sebenarnya aku tidak pantas mengatakan ini... tapi aku hanya bisa mengatakan, bahwa hal terbaik yang bisa kau lakukan saat ini hanyalah terus berada di sampingnya, terus menyemangatinya dari belakang dan teruslah tersenyum demi dirinya.."

"........"

"Dan jika sesuatu terjadi kau hanya perlu mengatakanya padaku, karena aku yang akan mengurusnya.







part 3

Beberapa saat kemudian...Blance tiba-tiba tertidur dalam pelukanku, Dia terlalu memaksakan diri. di dalam pelukanku aku merasakan desah nafas beratnya, da saat aku memeriksa apa yang terjadi, wajahnya sudah memerah dan terasa panas. Dasar, bahkan dia mengabaikan demamnya sampai seperti ini? . Tapi, kau benar-benar, hebat. Aku tidak tahu sekuat apa tekad yang kau miliki demi orang yang kau sayangi. tapi tetap saja, jika boleh aku katakan, aku benar-benar iri padamu.

Saat aku membaringkan Noir di ranjangku tiba-tiba Noir muncul dari pntu masuk...sepertinya dia sudah berada di sana cukup lama dan menyaksikan apa yang Blance lakukan..Oy kenapa kau membawa pisau?.

"Ugh.. kau berancana membunuhku?..."

"I, ini hanya untuk berjaga-jaga !!.."

"Tapi selama segel budak masih terukir padamu kau tidak akan bisa melakukan hal buruk padaku, kau tahu itukan?."

"........"

 Menyadari itu Noir mengerutkan pundaknya. Apapun yang budak lakukan, budak tidak akan pernah bisa melakukan hal buruk pada tuanya selama segel budak masih terukhir di tubuh mereka, itu adalah kutukan yang sudah tertanam dalam segel budak.

"Umm... tenanglah.. aku tidak terlalu memikirkanya..."

"....eh?.."

".Ada masalah?"

"Ti,tidak, hanya saja... Ah umm..A,aku akan membawa Blance kembali kekamar."

"Untuk malam ini biarkan dia tidur di sini. Aku dengar dari dokter Joseph, kondisi Blance adalah yang paling buruk di bandingkan budak yang lain. Aku sangat terkejut ketika dia bisa bersikap seolah tidak terjadi apa-apa saat makan malam.."

"Umm.. aku juga terkejut...Tu, tunggu..tidur di sini?!!"

" Ummu, Sebaiknya kau juga menemaninya tidur malam ini, jika dia sudah bangun katakan semua yang ingin kau katakan padanya."

"Eh?...Aku juga?!!."

Ada apa dengan ekspresi itu?, apa kau pikir aku akan melakuka hal tidak senonoh pada kalian berdua?!! melihatku memandang ke arah Blance , Noir mengarahkan pisaunya padaku.

"Ummu... aku akan tidur di sofa."

"EH?..."

" Setelah seseorang mengarahkan pisaunya seperti itu padaku kau pikir aku akan berani melakukan hal-hal aneh padanya?"

"...."

"Ingat jangan marahi dia, katakan apa yang perlu kau katakan saja ketika dia sadar, mengertikan 'Kakak'."

"A,aku tahu itu.. kau tidak perlu mengatakanya!!"

"Jika kondisinya semakin buruk kau bisa memanggilku.."

Well, dia tetap berisik seperti biasanya, itu tanda jika dia baik-baik saja. Dengan begitu aku meninggalkan mereka berdua di kamarku.Mengingat apa yang sudah aku katakan Aku tidak berpikir jika aku melakukan hal yang benar, tapi aku juga tidak berpikir bahwa apa yang aku lakukan salah.. saat ini aku hanya ingin melakukan apa yang bisa aku lakukan.Aku tidak ingin apa yang terjadi padaku di duniaku sebelumnya terjadi pada orang-orang di sekelilingku.







part 4

Setelah meninggalkan Noir dan Blance aku bergegas menuju perpustakaan, di sana ada sebuah sofa nyaman tempatku biasa menghabiskan waktu luangku di siang hari. Juga terdapat banyak buku di sana, kupikir aku tidak akan bosan meski akan lebih baik jika ada koneksi internet, sepertinya aku terlalu banyak berharap.

Hal ini terjadi ketika aku berjalan di depan ruang kerjaku,  maaf mungkin akan lebih tepat jika aku menyebutnya ruang kerja Ellena. Saat aku melwati tempat itu aku melihat pintunya sedikit terbuka dan cahaya masih menyala dari tempat itu apa masiha da orang di sana? dan saat aku membuka pintunya...

"Ah? Tuan muda selamat malam... anda belum tidur selarut ini?"

"Hei, harusnya aku yang mengatakan itu..."

Ellena menyapaku ketika aku membuka pintu. Meski ini adalah ruang kerja yang di sediakan untuku, ini adalah pertama kalinya aku memasukinya(pertama kali untuk Nicho yang sekarang)

"Hmmm.. tempat yang bagus."

"Terima kasih, anda tahu? dulu anda sering kemari ketika anda masih kecil ..diam-diam mengambil beberapa buku dan menyembunyikanya di kamar. "

"Eh? "

Ketika aku masih kecil? Ah, benar saat itu aku masih bukan diriku yang sekarang, aku tidak mungkin ingat apa yang sudah aku lakukan..Hmm jadi Ellena sudah bekerja di sini sejak aku masih kecil?,sebenarya sudah berapa lama Ellena bekerja sebagai maid?

"Umm.. sudah cukup lama..."

Itu adalah jawaban yang dia katakan saat aku bertanya. Sebentar, menurut opiniku  tubuh ini berumur sekitar 17 atau 18 tahun, dan dari penampilan Ellena mungkin dia berumur sekitar 19-21 tahun..Lalu sejak umur berapa dia bekerja sebagai maid?.Ah, mungkin keluarganya bekerja pada keluarga Count secara turun temurun, atau mungkin Demihuman memang berumur lebih panjang dari manusia.

"Fufufu saya masih ingat, dulu anda adalah anak yang sangat pendiam."

"Hmm benarkah?...tapi saat itu aku pasti anak yang sangat manis."

"Ya, saya akui itu, anda memang sangat manis, cukup manis untuk mengenakan gaun."

"Ap,apa?!!"

"Yah aku ingat Nona Missella selalu membuatkan gaun untuk anda di waktu luangnya."

Missella adalah nama ibuku di dunia ini, ibu macam apa yang membuat anak laki-lakinya mengenakan gaun, kau tahu itu bisa membuat seorang anak mengalami trauma seksual. Tapi aku tidak bisa mengatakan itu di depan Ellena dan aku hanya bisa menghembuskan nafas pelan menanggapi itu. aku bersyukur tidak memiliki ingatan pada saat itu.

"Kau tahu, aku benar-benar tidak bisa memahami pikiran ibuku.."

"Hmmm.. sayangnya saya bisa memahaminya...mungkin Nona Missella ingin melihat...."

"Cukup..."

Aku memotong perkataan Ellena sebelum hal itu membuatku benci terhadap ibuku di dunia ini. Dan kemudian perhatianku tertarik pada dokumen yang menumpuk di atas mejanya.

"Kau mengerjakan semua ini sendiri?."

"Ummu, karena hanya saya yang bisa. "

"Apa selalu sebanyak ini?."

"Unn?... tidak, pekerjaan beberapa hari ini semakin menumpuk karena hal ini berhubungan dengan pekerjaan yang sedang anda kerjakan"

Hmm.. jadi ini berhubungan dengan rencana yang sedang aku kerjakan?. Entah kenapa aku merasa bersalah, aku tidak pernah memikirkan hal lain selain recanaku. Aku tidak tahu jika Ellena bekerja sekeras ini karena aku.

"Maaf..."

"Eh?.. kenapa anda meminta maaf?.."

"Karena aku kau harus bekerja selarut ini...karena aku kau harus bekerja lebih keras dari biasanya."

"Itu adalah hal yang wajar, karena saya adalah pelayan yang tidak bisa menolak perintah tuanya."

Tiba-tiba Ellena menatapku dengan tatapan dingin saat mengatakan itu, aku tahu jika trio maid dan Oliver selalu menatapku dengan tatapan dingin saat aku tidak memperhatikan mereka tapi, aku tidak pernah menyangka akan terasa begitu tertekan jika ditatap secara langsung seperti ini. menyadari aku yang mulai ketakutan Ellena mengendurkan tatapanya.

"Maafkan saya tuan muda, sepertinya saya merasa sedikit lelah."

Itu bohong, rasa lelah tidak akan membuat seseorang bisa menatap orang lain dengan tatapan seperti itu. Aku bisa mengatakan hal itu karena aku juga pernah menggunakan tatapan seperti itu pada teman-temanku, tatapan dingin yang seolah menusuk mereka yang dapat dilihat,  tatapan yang hanya bisa di katakan dengan satu hal 'kebencian'.

"Heee.. apa saya membuat anda takut?"

"Hei Ellena...apa kau membenciku?"

Mendengar pertanyaanku pundak Ellena tersentak pelan.
Kemudian tatapan dingin yang tadi dia tunjukan kembali dan ekspresi yang dia gunakan juga berubah. Berdiri dari tempat duduknya Ellena mendekatkan wajahnya padaku dan berkata..

"Menipu, menghianati, dan memperbudak... anda pikir seberapa banyak kebencian yang akan tercipta dari hal seperti itu?"

Mengatakan itu, tatapan Ellena semakin tajam, membuat seolah tatapan itu akan merobek jauh kedalam hatiku, mata berwarna senja yang dia miliki menatap dalam seolah itu melihat hingga kedalam diriku. Apa yang harus aku lakukan? aku tidak pernah merasakan perasaan takut sampai seperti ini..

"Aku , aku tidak tahu...."

"Hee?..."

Wajah Ellena semakin gelap, seolah dia menujukan semua kebencianya padaku dalam senyumanya. 

"E,Ellena,...Ji, jika aku berkata 'maafkan aku' apa kau akan memaafkanku?"

Setelah berusaha keras, hanya itu yang bisa aku katakan, dan Ellena, dia hanya tersenyum menanggapi pertanyaanku...

"Hmm... Jika saya berkata 'lepaskan saya' apa anda juga akan melepaskan saya?"

"......A,aku... "

" Tidak semua hal bisa dilakukan dengan mudah anda tahu hal itu kan?, atau mngkin anda ingin menyangkalnya dengan membebaskan saya? "

"......"

A,apa?...Apa yang harus aku lakukan?..Jika aku menuruti Ellena dan melepas segelnya lalu apa yang akan terjadi padaku?..apa dia akan membunuhku?

" 'Apakah Ellena akan membunuhku jika aku melepas segelnya' apa anda sedang memikirkan hal itu?"

Guu!! dia benar..Apa dia esper?!!. Tunggu di dunia dimana sihir itu ada ,hal seperti ini pasti bukan hal yang mengejutkan, iyakan?. Tapi tetap saja...apa yang harus aku lakukan? apa kau harus membuktikan keseriusanku dengan membebaskanya?


"Uwaaaahhh!!!"


Aku adalah laki-laki! aku tidak bisa mengatakan diriku sebagai seorang laki-laki jika aku tidak bisa mengambil resiko.
Lagi pula, aku yakin Ellena bukan orang seperti yang aku pikirkan!!

Membuka Magic windowku dengan tangan kiriku kemudian aku menekan nama Ellena di dalam slave list . Tidak ada informasi yang keluar, sama seperti Lilli, Leaf, dan Oliver,satu-satunya yang tertulis di window tersebut adalah icon dengan tulisan "Release" dan "Punishment"

Ugh, yang terjadi biarlah terjadi, menggerakan jariku dengan cepat aku menekan Icon tersebut tapi..

"E, Ellena?!!"

Ellena menghentikanku sebelum jariku menyentuh Icon tersebut...Dia cepat?!! sejak kapan dia berada di sampingku?!!

"Fufufu... anda tahu, anda tidak boleh berbuat gegabah pada seseorang yang belum anda kenal dengan baik.."

Disaat dia membisikan kata itu ketelingaku ,keringat dingin sudah membasahi wajahku.

"Kenapa kau menghentikanku?"

"Kenapa anda sangat gegabah?"

"Jangan jawab pertanyaan dengan pertanyaan!."

"Fufufufu..aku hanya berpikir jika anda berbeda dengan tuan-tuan sebelumnya, jadi saya sedikit tertarik melihat perkembangan anda, saya pikir berada di samping anda sedikit lebih lama akan membuat saya terhibur."

".........."

Ellena mengatakan itu dengan sedikit senyuman , dia menggodaku ? lagi pula jika hanya ingin mengikutiku dia tidak perlu menjadi budakku.
Melepas tanganku Ellena kembali duduk di kursinya sambil melihatku mengelap keringat di wajahku.. huh..Tadi itu sangat meyeramkan...

"Ini sudah malam sebaiknya anda segera tidur"

Seolah tidak ada yang terjadi Ellena mengatakan itu.

"........"

Jangan perlakukan aku seperti anak kecil!!. Aku ingin mengatakan itu padanya, tapi jika aku mengatakanya bukankah hal itu justru membuatku seperti anak kecil?. Apa yang aku pikirkan, lagi pula ada beberapa hal mencurigakan dari perkataanya.

"Huh?.. masih ada yang ingin anda katakan?.."

"Tuan-tuan sebelumnya huh?..Ellena sebenarnya sudah berapa lama kau hidup?"

Benar, apa maksudnya dengan 'Tuan-tuan sebelumnya'?. entah kenapa hal itu membebani pikiranku.

"Anda tahu, menanyakan umur seorang gadis itu tidak sopan..."

"Kau benar.."

'Uuu.. baiklah alasan setengah-setengah seperti itu akan aku terima, lagi pula mengungkit masa lalau seseorang itu tidak baik, benarkan', jangan bercanda padaku, apa kau pikir aku akan mengatakan hal seperti itu?. Tapi untuk saat ini sebaiknya aku tidak melanjutkan topik ini, aku merasa hal buruk akan terjadi padaku jika aku melanjutkanya. Memutuskan untuk mengabaikan jawaban Ellena aku mengambil setumpuk dokumen di mejanya.

"Eh?,, Tuan muda apa yang anda lakukan?.."

"Aku akan membantumu, lagi pula harusnya ini adalah tanggung jawabku'kan?."

Ellena hanya bengong melihatku. Hei hentikan itu, kau membuatku malu. Menghindari tatapan Ellena aku duduk di meja kerja terpisah denganya.

"Maaf tuan muda, tapi yang itu sudah selesai."

"....."

Katakan itu lebih awal!

"Anda bisa memisahkan file dalam dokumen ini jika anda ingin membantu."

Ellena menunjuk pada setumpuk dokumen yang berada di sudut mejanya.

"A,aku mengerti."

"Anda tidak takut padaku?."

Sambil mengatakan itu tangan Ellena menahanku saat aku mengambil setumpuk dokumen yang dia tunjukan. Mata senjanya menatapku dengan tatapan bingung.

"Ji,jika aku katakan 'tidak' berarti aku bohong tapi, Ellena adalah orang yang sudah membantuku, bahkan melakukan semua pekerjaanku, aku tidak mau merasa takut pada orang yang sudah banyak membantuku."

"......"

Benar itu adalah apa yang sedang aku rasakan saat ini.

"Bukankah saya sudah mengatakanya?..'jangan gegabah dengan orang yang tidak anda kenal dengan baik'."

"Aku tahu itu, tapi, aku juga tidak mau hidup dengan mencurigai orang-orang di sekelilingku."

Karena aku sudah pernah mengalaminya di duniaku yang dulu, aku tidak ingin hal seperti itu terulang kembali, aku hanya ingin hidup dengan normal,  hidup tanpa dibenci maupun membenci orang lain.
Meski aku tahu hal seperti itu tidak mungkin, tapi setidaknya aku ingin ada seseorang yang bisa berada di sampingku dan bisa memegang kepercayaan yang aku berikan.

"..Anda benar-benar bodoh ."

"Maaf, untuk yang satu itu aku mengakuinya."

"Dan, anda tidak seperti tuan muda yang biasanya, sebenarnya anda siapa?"

"......!!!"

Fuee!!!...apa aku ketahuan!! Sepertinya aku sudah bertindak mencurigakan di depan mereka. Ta,tapi seperti apa sifat pemilik tubuh ini sebelumnya, aku tidak tahu., lalu apa yang harus aku lakukan!!!.

"Anda tidak perlu terkejut seperti itu, saya hanya sedang menggoda anda, lagi pula anda sudah kehilangan ingatan anda akibat penyerangan itu, jadi saya tidak bisa berkata apa-apa pada perubahan sifat anda."

"Umm benar juga, ke,kenapa kau selalu membuatku takut sih!!. Tapi Ellena, kau tahu aku selalu terbebani dengan hal itu, maksudku, sebenarnya seperti apa aku yang dulu."

Mendengar pertanyaanku Ellena menatap lembut padaku.

"Tuan muda yang dulu?.. Umm.. jika bisa aku katakan, dia cerdas, berwibawa, pemikir cepat, Dan dia bisa melihat 30 langkah ke depan pokoknya berkarisma seperti seorang jenius..haa, bahkan dia mendapat gelar "Clever Rabbit" dari para bangsawan.."

Ah sudah cukup, entah kenapa apa yang kau katakan membuatku patah semangat dan apa itu Clever Rabbit?..aku mendapat gelar memalukan seperti itu?.

"Tapi, dia juga kejam ."

Di saat Ellena mengatakan itu raut mukanya berubah, seolah kebencianya kembali muncul.

"Dia selalu memukul Leaf dan Lili, dia tidak pernah peduli pada apapun selain ambisinya, bahkan jika itu harus membunuh orang lain, termasuk mengorbankan rakyatnya.

"......."

Ugh, Dia benar-benar jahat...aku tidak yakin jika kata maaf cukup untuk membayarnya.

"karena itu,saya ingin Tuan Muda terus seperti ini, saya ingin tuan muda yang sekarang tidak kembali seperti dulu. bukan berarti saya tidak ingin anda sembuh tapi..."

permintaan yang sama dengan apa yang Leaf katakan padaku huh?.Baiklah, permasalahan utama di sini adalah sampai kapan aku aku bisa terus berada di tubuh ini?, jika aku bisa berada di sini selamanya itu akan jadi lebih baik tapi, aku harus mengatakan apa yang bisa aku katakan saat ini.

"Umm.. aku mengerti, aku akan terus menjadi aku yang sekarang, aku janji."

"Hmm... jika anda bisa terus seperti ini mungkin suatu saat nanti saya akan mengikuti anda meski tanpa segel ini."

"Huh?, apa itu, apa itu semacam pernyataan cinta?, maaf tapi untuk saat ini aku belum tertarik kedalam hubungan seperti itu."

Aku sedikit membuat candaan untuk mengubah mood di ruangan ini.

"Ap, apa?!..Maksud saya bukan seperti itu!!"

Ellena berdiri dari tempat duduknya secara tiba-tiba.
Hoo.. ternyata Ellena bisa emosional seperti ini juga? melihat sikapnya dan mukanya yang memerah aku merasa semua rasa takut yang dia berikan beberapa saat lalu hanyalah sebuah kebohongan.

"Ke,kenapa anda tersenyum seperti itu?!!"

Huh? aku tersenyum?.

"Tidak aku hanya berpikir kalau aku lebih suka Ellena yang riang seperti ini. Tapi aku tahu jika aku tidak pantas berharap sejauh itu."

Yah, aku tidak tahu apa yang sudah pemilik tubuh ini lakukan padanya. Tapi aku yakin itu adalah hal yang tidak bisa di selesaikan hanya dengan kata maaf. Dan mungkin, bahkan aku tidak pantas mengharapkan senyumnya. Lalu apa yang harus aku lakukan?. Sambil memikirkan itu aku memisahkan dokumen yang Ellena serahkan padaku.

"Tuan muda, anda tahu, semua orang memiliki hak untuk berharap, dan  terkadang anda bisa memperbaiki kesalahan yang anda lakukan hanya dengan kata maaf, entah seberat apa kesalahan yang anda buat."

"Apa kau ini Esper?"

"Huh?...Es...?"

"Maksudku apa kau ini memang bisa membaca pikiran?"

Kalau iya, berhentilah membaca pikiranku. Apa kau tidak tahu apa itu privasi?.

"Tidak, tidak...hanya saja anda sangat mudah dibaca, sangat berbeda dengan tuan muda yang dulu ,anda terlihat jauh lebih bodoh."

"Kau tahu, jika kau terus mengatakan hal menyakitkan seperti itu aku akan benar-benar menangis?"

Meski aku sangat berbeda dengan pemilik tubuh ini sebelumnya, bukankah terlalu jahat jika kau mengatakan 'jauh lebih bodoh'?.

"Tapi , Tuan muda yang seperti ini jauh lebih baik dari pada Tuan muda yang jenius, aku sudah mengatakanyakan?."

Umm, dia sudah mengatakanya, permintaan yang sama dengan permintaan Leaf , agar aku terus menjadi aku yang sekarang.

"Anda tahu, Leaf adalah yang paling takut dengan anda. Tapi beberapa hari ini dia menjadi lebih sering membicarakan anda..Tuan Nicho ini, Tuan Nicho itu.. fufufu aku hanya bisa tertawa melihat dia."

Aku tidak mengerti apa yang terjadi, tapi pembicaraan kami semakin menuju arah yan aneh, meski begitu aku merasa Ellena mulai menerimaku meski hanya sedikit,
Dan di saat terakhir dia memintaku memberikan ijin agar dia bisa menggunakan Magicnya..kemudian setelah itu, tiba-tiba kepalaku merasa berat dan aku tertidur. Entah apa yang sudah terjadi, tapi aku memiliki sedikit ingatan tentang makhluk berbulu yang mendekapku saat aku tertidur. Atau mungkin itu hanya mimpi?. Entahlah, untuk saat ini aku hanya ingin melakukan apa yang aku bisa dan terus berjalan untuk maemperbaiki hidupku.

5 Responses so far.

  1. ah saya mengerti sekali kalau Loli emang senjata biologis yang sangat berbahaya
    bagus kk, Ellena menyeramkan tapi punya sisi yang manis, kalau ini dijadikan manga, LN atau anime mungkin Ellena masuk list waifu haha

  2. haha berarti kita sejenis kk, besok kapan-kapan saya gambarin character Trio maid.. ^^

  3. wah bagus tuh, biar lebih mudah membayangkannya..
    selama ini saya membayangkan Leaf itu seperti Alice-chan dari nogizaka haruka no himitsu
    kalau Lili, Miusel dari outbreak company
    nah kalau Ellena saya membayangkan seperti versi kalemnya Elvia dari outbreak company

  4. Oklah ntar saya buatin ^^ gambarnya, tp hitam putih gpp y...

  5. gpp kok,saya mah yg penting update aja udah bersyukur, dikasih gambar lebih bersyukur lagi..
    cuma sebagai pembaca kok.. gak ada niat memberatkan kk ^_^

Posting Komentar

    About Me

    Medusa Lilly Fans
    Lihat profil lengkapku

    Followers