. post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Background

Pages

Selasa, 24 Maret 2015 di 02.25 Diposting oleh Medusa Lilly Fans 4 Comments


Pagi hari, Lili membangunkanku seperti biasanya.

"Kyaaa!!"

Dan seperti biasa dia selalu mencoba melucuti bajuku setiap kali aku berdiri dari ranjang

"Maaf kan saya Tuan Muda."

"Ke,kenapa kau selalu melakukan itu?"

"...I,itu mungkin kebiasan saya....."

Jangan jadikan hal seperti itu sebagai kebiasaan!!.Ah kepalaku masih sedikit pusing, uhm ini sudah pagi?, aku lupa jika ada banyak hal yang harus aku lakukan hari ini.

"Um.. Lilli.."

"Maaf, sa, saya tidak bermaksud melakukan kesalahan yang sama.. hanya saja.."

Ya aku tahu, kau sudah mengatakanya, kebiasaan yang selalu dia lakukan saat pemilik tubuh ini masih ada, dengan kata lain aku tidak bisa menyalahkanya kan?..

"Aaa~ aku mengerti.. yang lebih penting aku ingin meminta tolong.."

"Umm?"

"Bisa tolong kumpulkan Ellena dan yang lainya di ruang tamu?"

"Ba,baik.. saya mengerti.."

mengatakan itu Lilli segera berlari keluar dari kamarku, hei jangan berlari di lorong.. Hmm sebaiknya aku juga bersiap-siap


beberapa saat kemudian.

Ketika aku masuk keruang tamu, Trio maid sudah berada di sana..Um?...dimana Oliver? kenapa dia selalu menghilang di pagi hari? ah sebentar apa yang terjadi dengan rambut Leaf?..rambutnya mencuat dengan gaya yang aneh...

"Tuan Oliver sedang mengambil barang yang anda pesan 2 bulan lalu"

"Hmm?.. aku mengerti.."

Aku memesan barang?..ah benar saat itu aku masih bukan diriku yang sekarang, jadi aku tidak perlu membahasnya kan?..Sekarang sebaiknya aku mulai pembicaraan ini.

"Baik aku mulai, hari ini kita akan melanjutkan pekerjaan yang tertunda kemarin.."

Trio maid mengangguk mendengar aku berbicara..

"Umm, saya mengerti.. tapi apa yang akan kita mulai hari ini Tuan Muda ..."

Di depanku Ellena menanyakan itu.. Uhmm.. aku belum memikirkan semuanya secara teperinci, tapi untuk saat ini ada beberapa hal yang sudah aku rencanakan..

"Unn.. akan aku jelaskan..Pertama tugas untukmu Ellena.."

"Uh?!! Aku yang pertama!!"

"......"

Kau tidak perlu tegang seperti itu tahu..

"Begini, Ellena aku ingin kau ke kantor para ksatria dan adventurer guild di kota, perintahkan mereka untuk  berpatroli dan mengumpulkan semua demihuman liar yang ada di kota ini."

"A,aku mengerti...."

Kemudian Ellena mengangguk.

"Lalu, apa ada dari kalian yang tahu lokasi penjual budak terdekat disini?"

"Umm...penjual budak?"

"Ya, aku tidak ingin mereka melarikan diri jadi akan lebih baik jika kau memasang segel pada....."

"Tu,tunggu sebentar!!"

Memotong perkataanku tiba-tiba Lilli berteriak padaku..

"Uh? ..."

"Maaf, maaf atas ketidak sopanan saya.. hanya saja....bukankah anda berkata akan mempekerjakan mereka?... jadi.. seharusnya tidak perlu sampai..."

"Aku tahu apa maksudmu...tapi ada sedikit permasalahan di sini..."

"Permasalahan?"

Aku pernah membicarakan ini dengan Oliver, tepatnya tadi malam sebelum tidur. Aku bertemu dengan Oliver yang sedang duduk di beranda dan dia menceritakan banyak hal padaku , tentang saat dia di tangkap oleh pemburu budak, saat dia bekerja pada seorang pedagang dan masih banyak hal lain, dan dari cerita itu aku menyadari betapa mengerikanya diskriminas pada demihuman di negara ini..

"singkatnya, apa yang orang-orang pikirkan jika aku lebih memilih memberi pekerjakan pada demihuman dari pada rakyatku sendiri, padahal banyak dari rakyatku yang membutuhkan pekerjaan."

Mendengar penjelasan singkatku , Lilli menundukan kepalanya..

" Disini aku menggunakan kutukan budak bukan untuk mengekang mereka, tapi untuk melindungi mereka..."

"......."

Kutukan budak, sebuah kutukan yang di berikan seorang tuan pada budak mereka untuk mengekang budaknya dari penolakan, juga sebagai sarana penghukum dan penyiksa untuk budak tersebut. Tapi di saat yang sama, kutukan budak juga memberi perlindungan hukum pada budak tersebut, singkatnya hanya tuan pemilik budak yang memiliki hak untuk memberikan hukuman, memaksa dan menyakiti budak tersebut. Dan karena budak di anggap sebagai barang jual beli maka perusakan dan penculikan budak akan di anggap sebagai pelanggaran hak milik, dan karena budak terikat dengan kontrak sihir , pemilik akan langsung mengetahui jika budak mereka di sakiti.

"Maaf kan saya, saya mengerti sekarang..."

Lilli mengangguk pada penjelasanku. melihat itu aku menepuk kepalanya..

"Aku mengerti perasaanmu, sangat aneh untuk seorang budak demihuman menyarankan pada tuanya untuk melakukan penangkapan pada demi human yang lain, kecuali jika kau sudah menyerah dengan rasmu sendiri..Tapi kurasa itu tidak mungkin karena kau menyarankan padaku untuk mempekerjakan mereka dan bukan memperbudak mereka..Hmm, aku akan lebih senang jika kau bisa mempercayai tuanmu..."

"........"

Ah, dia tidak menjawab...baiklah sebaiknya aku melanjutkan,  tapi saat aku akan bicara Lilli memotong

"Aku tahu dimana penjual budak terdekat berada."

"Umm?.. kau tahu?"

"Umm..mereka berada di kota bawah.. aku mengetahui tempatnya.."

Hmm, jadi di kota bawah juga ada?...jauh lebih dekat dari pada yang aku kira.

"Baiklah, aku akan menyerahkan hal itu padamu..Aaa~ingat tunggu Oliver pulang dan ajak dia untuk menemanimu.."

"EEEHHH?!!!"

"Ada masalah?...."

"Tidak, ....sa,saya mengerti..."

Baiklah dengan begini dua permasalahan sudah beres...

"Ma,maaf.. apa saya tidak mendapatkan tugas..."

Di samping Ellena Leaf mengatakan itu..Ah aku lupa tentang dia..

"Ah, untuk Leaf...sebaiknya kau ikut denganku aku akan merapikan rambutmu.."

"HEH?!!"

Kau benar-benar anak kecil...belajarlah mengatur rambutmu sendiri..bagaimana bisa kau merasa nyaman dengan rambut seperti itu?.. ngomomng-ngomong mereka pergi setelah sarapan..

 Part 2

"Fueee..."

"Diamlah sebentar aku sedang menyisir rambutmu.."

Beberapa saat setelah Lilli dan Ellena pergi, di kamarku aku menyisir rambut Leaf untuk merapikan rambutnya yang berantakan.. Warna rambutnya benar-benar bagus , jika rambutnya tertata rapi pasti akan menjadi kombinasi yang sangat baik dengan wajah manisnya..

"kau itu manis kau harus lebih hati-hati merawat dirimu sendiri.."

Yah terutama rambutmu...

"Fuee...Bi,biasanya Kak Ellena yang melakukan itu..tapi hari ini.."

Ah, benar.. karena aku mengumpulkan mereka pagi-pagi, mungkin Ellena tidak sempat merapikan rambut Leaf..

"Ummm.. aku mengerti.."

"Ta,tapi tentang apa yang anda katakan,  aku manis?..."

"Humm?"

"Uuu... tidak apa-apa.."

"...??"

Jika kau ingin mengatakan sesuatu maka katakanlah, jangan buat aku merasa aneh dengan sikapmu!. Mungkinkah karena status kami berbeda dia jadi merasa tidak nyaman bicara denganku. Umm.. ngomong-ngomong soal Status.. Lv Trio Maid masing-masing adalah 10..,..9 level lebih tinggi dariku!!. tapi, dari pada hal itu aku lebih terganggu dengan sikap mereka padaku

"Hey, kenapa kalian bersikap aneh seperti itu?..apa karena aku adalah tuan kalian?.."

"Fuee!!.."

Berhentilah mengeluarkan suara itu!!,,

"Ahh.. berhentilah bersikap seperti itu padaku, akan aku katakan, sebenarnya aku tidak peduli dengan hubungan pelayan dan tuan.. jadi jika kalian mau kalian tidak perlu memanggilku tuan atau apapun itu.."

Ya, akan lebih baik jika tidak ada hubungan seperti itu. Tuan dan pelayan, kuat dan lemah...aku tidak mengerti kenapa dunia ini menciptakan sistem seperti itu, tidak, bukan hanya di dunia ini... di duniaku sebelumnya sistem seperti itupun ada. dan hal seperti itulah yang sudah membuat hidupku hancur. Mungkin hal itu yang membuatku tidak merasakan perasaan apapun saat aku mati, dan juga membuatku lebih cepat terbiasa dengan dunia ini.. Well  dunia ini lebih mirip dunia game yang sering aku mainkan ,jadi, mungkin akan normal jika aku lebih merasa nyaman di dunia ini.

"Um, Tuan Muda?.."

"Huh?.. ah maaf aku melamun.."

"Tidak, Uuu..Apa anda benar-benar tuan muda? "

"Huh?.."

"Maaf atas ketidak sopanan saya.. saya tidak bermaksud meragukan anda."

Sepertinya Leaf sudah menyadarinya, tidak, mungkin bukan hanya Leaf, tapi Lilli dan yang lainya juga sudah menyadari perubahan sikapku sebagai tuanya.

"Aku tidak menyalahkanmu, kau tidak perlu minta maaf..."

"Fuee..."

"Sepertinya memang aneh bagiku untuk melakukan hal baik huh?."

Meski aku sudah mengatakan itu, Leaf tetap tidak bisa menghilangkan rasa takutnya huh?..

"Hey..Apa aku dulu adalah orang yang jahat?.."

Aku mencoba menanyakan itu tapi Leaf tidak menjawab . Meski begitu, dari ekspresinya aku tahu jika pemilik tubuh ini pasti bukan orang baik.  Melihat bagaimana reaksi Lilli saat aku minta maaf padanya, melihat cara orang-orang di kota ini melihatku saat aku berada di kedai, dan bagaimana Oliver mengatakan sesuatu yang aneh setiap melihatku mengerjakan sesuatu yang baik. Semua hal itu seolah mengatakan jika apa yang aku lakukan bertentangan dengan sifat sebenarnya dari pemilik tubuh ini..

"Tapi, tapi jika boleh, saya ingin tuan muda tetap seperti ini.."

"Huh?"

"Saya,saya suka Tuan Muda yang bisa berterima kasih pada orang lain, saya suka Tuan muda yang bisa tersenyum dan bersikap lembut pada kak Lilli dan kak Ellena, Aku..."

"Unn , aku mengerti,.... jika kalian lebih suka aku yang seperti ini, maka mulai sekarang aku akan terus seperti apa yang kalian inginkan."

"......??"

"Jadi bagaimana jika kita mulai dengan caramu memanggilku?"

"Fueee!!"

"Tenanglah aku tidak akan marah, panggil aku dengan panggilan yang kau suka.."

"A, aku..Uh...Tu, tuan Nicho.."

Sebenarnya aku ingin dia memanggilku dengan lebih akrab lagi tapi, dengan begini juga sudah cukup, untuk saat ini sebaiknya aku tidak terlalu memaksanya. Menepuk kepalanya beberapa kali kemudian aku berdiri, dia benar-benar manis, mungkin jika Nina melihatnya dia akan berteriak histeris saat ini, Oh Nina adalah adik perempuanku di duniaku yang lama. ah aku harap dia baik-baik saja sekarang..Dia adalah gadis yang berisik, tapi dia adalah orang yang selalu baik padaku selain ibuku.. dan ayahku, Lupakan si brengsek yang telah menghianati cinta tulus ibu itu, orang seperti dia tidak patut untuk di bicarakan. Aku berharap Ibu juga baik-baik saja, semoga dia tidak terlalu memaksakan diri dalam pekerjaanya dan lebih meluangkan waktu untuk Nina..

"Ah Tuan anda tersenyum..."

"Eh?"

aku terlalu terbawa pikiranku, tapi, sepertinya aku sedikit merindukan rumah.

"Hey, Leaf..bisa aku minta bantuanmu?"

"Huh?"

"Mari kita siapkan rumah untuk mereka yang akan tinggal di sini?..."

"...Rumah?..mereka?"

Dengan begitu kami mulai membersihkan ruang kosong  tak terpakai di rumah ini.

Part 3

menjelang tengah hari, sekelompok ksatria penjaga dan beberapa petualang berkumpul di halaman rumah utama.

"Fueee.. Tuan sepertinya para ksatria telah kembali."

Mendengar Leaf berbicara aku melihat keluar jendela..

"Uwah!!... bukanya itu terlalu banyak?"

kesampingkan para ksatria dan petualang, ada sekitar 30 Demihuman yang tertangkap?...kupikir Demihuman membenci pemukiman manusia. Lalu kenapa ada sebanyak ini di kota?. Ah apa itu..apa itu ular? tidak, dia memiliki tubuh manusia tapi berekor ular..itu Lamia?.. Saat aku menghampiri mereka untuk melihat makhluk itu lebih dekat salah satu dari ksatria menghampiriku..

"Ah Count seperti yang anda perintahkan kami sudah menangkap semua Demihuman di kota ini..."

"Ah Tuan muda maafkan saya karena baru kembali. ada beberapa hal yang saya periksa di kantor para ksatria.."

Di sampingnya Ellena menunduk padaku..

"Terima kasih atas kerja kerasmu Ellena..Lalu kau,,"

"Saya Agloval Derdre, komandan dari pasukan penjaga kota.."

"Tuan Agloval terima kasih atas kerja keras anda, dan juga semuanya saya berterima kasih pada kalian.. saya akan pastikan kalian mendapat upah tambahan, termasuk tuan petualang semua.

mendengar itu para ksatria dan petualang mulai bersorak, dan Agloval didepanku melihatku dengan tatapan heran, aku akan menghiraukanya..

"Tuan muda saya kembali"

Kemudian Lilli dan Oliver tiba bersama seorang laki-laki tambun dengan tampang aneh..ngomong-ngomong mereka menggunakan kereta..

"Oh my, senang bertemu anda Count Silvester.."

Turun dari kereta pria gemuk itu menghampiriku, Guu Senyumnya menjijikan..cara berjalanya juga aneh, bagaimanapun kau melihatnya dia hanya bisa di katakan dengan satu kata..."Orang jahat"

"Ahaha..."

Apa yang harus aku katakan?!!!

"Nama saya Eucllide del Toure , seorang penjual budak yang siap melayani anda.."

"Ehem.. te,terima kasih atas kedatanganya..."

"Oh my, jadi ini adalah budak yang akan di segel.. ini cukup banyak.."

Yah aku juga berpikir begitu, Bagaimana bisa Demihuman sebanyak ini di biarkan Liar di kota?!! kemudian Ellena di sampingku menjawab.

"Uhm.. ini karena perintah yang anda berikan beberapa tahun lalu tuan muda, anda mengeluarkan perintah untuk tidak membiarkan pemburu budak memasuki kota karena anda tidak suka dengan keributan yang di hasilkan dan sepertinya hal itu membuat para demihuman merasa aman di kota ini.."

Benarkah?.. jadi di sini akulah satu-satunya yang salah?.. tidak,tidak,tidak...yang salah adalah pemilik tubuh ini sebelumnya?!! aku tidak mau di salahkan...

"Oh my.. jadi bisa kita mulai sekarang?. maaf tapi saya juga memiliki urusan lain jadi saya harus cepat.."

"Unn.. anda bisa mulai sekarang..."

Penjual budak mulai mengeluarkan barang-barang aneh dari koper besar yang dia bawa.

"Tolong teteskan darah anda ke dalam tinta ini Tuan Count..."

"Ah baik..."

  Upacara pengikatan budak adalah upacara yang mengikat budak dengan tuanya secara mutlak, karena itu darah dari tuan mereka di perlukan untuk mengikat perjanjian.. meski di sebut perjanjian , karena hanya aku yang memberikan darah maka hanya mereka yang tidak memberikan darah yang harus menurut secara mutlak padaku,. Inti dari upacara ini masih seperti upacara sihir pada umumnya menggunakan pertukaran setara sebagai dasar perjanjian..tapi karena hanya satu orang yang memberikan pengorbanan maka pertukaran akan menjadi tidak setara dan hanya orang yang memberi pengorbanan yang memiliki hak penuh. Ini seperti membuat semacam bug pada mantra..

"Oh my, terima kasih .."

Setelah mencampurkan darahku kedalam tinta penjual budak itu menyuruh penjaga membawa salah satu demihuman mendekat. uhm?...apa itu demi human wanita tipe musang?..atau rakun?

"Oh my. Tuan Count tingkatan apa yang anda ingin gunakan sebagai segel?"

"Mungkin segel peringkat menengah kelas bawah..."

 setidaknya aku ingin segel yang tidak terlalu memberikan rasa sakit dan batasan pada pemakainya..

"Apa anda yakin dengan hal itu?, saya bisa memasang segel yang lebih kuat dengan harga yang sama."

"Ummu, itu sudah cukup."

"Oh my saya mengerti...Tuan penjaga tolong buka baju di daerah dadanya."

Penjual budak mulai menggambar simbol aneh di dada demihuman tersebut , dan di saat segel itu bersinar wujud dari demihuman tersebut mulai memudar dan kemdian berubah...huh?..dari musang menjadi kucing?.

"Apa itu?.."

"setelah segel terpasang semua magic yang di gunakan seorang budak akan di lumpuhkan, sepertinya dia bisa menyamarkan wujudnya..."

"Magic?.. "

"Ummu, hanya demi human yang di berkahi magic sejak lahir, meski tiap magic berbeda untuk tiap individu tapi kebanyakan dari mereka memiliki kemampuan yang mirip tergantung ras.."

"Hanya demi human yang memiliki Magic?"

Mendengar Ellena menjelaskan kemudian aku membuka Magic window ku..tapi ada magic di window ku...itu bernama Biblioth..apa aku tidak di kategorikan sebagai manusia? oh ngomong-gmong aku masih lv 1..

"Ellena apa manusia tidak bisa memiliki magic?"

"Manusia bisa menggunakan Spell tapi tidak ada manusia yang pernah lahir memiliki magic...Umm kurasa ada , tapi hanya di dalam dongeng..diceritakan ada satu manusia yang memiliki magic saat lahir.."

"Huh?.. ada satu?"

"Ummu.. Sang raja iblis dalam legenda.."

raja iblis huh?.. ini bercanda kan?..dari semua orang harus raja iblis?!!

"Eh? Raja iblis ?"

"Unn..Spell adalah magic, tapi Magic belum tentu Spell..manusia bisa mnggunakan Spell tapi mereka tidak memiliki magic, sebagai gantinya mereka memiliki tubuh yang kuat dan kecerdasan yang hampir setara dengan ras Elf . jika saja mereka memiliki magic dan kemampuan alami mereka pasti hal itu akan merusak keseimbangan antar ras."

"Elf...?.."

"Ummu, mereka adalah satu-satunya rass demi human yang bisa menggunakan Spell dan memiliki Magic sejak lahir..tapi mereka memiliki tubuh yang lemah dan bermasalah dalam berkembang biak.."

Hmmm, perkembangan setiap makhluk memiliki kelebihan dan kekurangan masing -masing, jadi aku yang memiliki magic dan juga seorang manusia adalah sebuah kesalahan di sini?..apa sebaiknya aku mengatakanya pada Ellenai?..kurasa tidak..untuk saat ini aku akan diam.

Beberapa saat kemudian pemasangan segel pada budak selesai

"bagaimana keadaanya ..."

"Oh my, tuan Count, semua berjalan lancar... tapi sepertinya ada beberapa budak yang sakit..."

"Ummu, aku mengerti... dan ini untuk bayaranya.."

"Oh my tuan Count, saya sangat berterima kasih atas kebaikan anda... tapi jika saya di ijinkan mengambil beberapa budak saya akan menganggap pelayanan saya gratis, bahkan saya akan membayar budak yang saya ambil..."

"maaf itu tidak perlu..."

"Ah .. bagaimana jika saya mengambil budak-budak yang sakit?"

"Tidak, aku akan merawat mereka..."

"........"

" Terima kasih atas bantuan anda tuan Euclide... mulai dari sini saya akan mengurus semuanya..."

"Oh my, baiklah jika tuan Count berkata seperti itu.."

Dan dengan begini, penyegelan sudah selesai...Penjual budak itu pergi dengan membawa emas yang aku baerikan, tapi aentah kenapa dia tetap merasa tidak puas dan terus melihat para budak saat pergi

Part 4

"Jangan sentuh Blancee.."

Seorang budak perempuan jenis kucing berambut hitam mengamuk ketika aku mendekati adiknya yang sedang sakit dan tidak sadarkan diri.. dilihat dari umurnya mereka berdua sepertinya sekitar 12 atau 13 tahun.

"Aku akan membunuhmu jika kau berani menyentuhnya,,"

Budak tersebut terus menghalangi ketika aku memasuki kamar yang dia gunakan , jadi aku menyuruh penjaga yang ikut denganku untuk memeganginya. dan dia masih terus meronta..

"Ma, maaf saya terlambat..saya membawa orang yang anda minta.."

"Selamat sore Count Silvester.. "

Ellena memasuki ruangan dengan membawa seorang pria paruh baya di belakangnya..

"Nama saya Josephine Houmel, anda bisa memanggil saya Joseph. saya adalah dokter umum dari kota bawah.."

"Ah, Dokter.. maaf menganggu pekerjaan anda.. tapi saya menginginkan bantuan anda sesegera mungkin.."

"Tidak.. Saya justru merasa terhormat dengan permintaan anda.. jadi dimana pasien yang harus saya periksa.."

"Ummu.. di sebelah sini..Tolong rawat dia sebaik mungkin"

"......."

Wajah dokter Joseph membeku ketika melihat pasien yang aku tunjukan padanya..

"I,ini Demihuman?"

"Ya.. ada yang salah dengan itu?"

"Ah tidak hanya saja.. ah maafkan saya karena terlalu banyak bicara.."

Hmm, Bahkan Dokter Joseph juga membuat wajah seperti itu..sebenarnya sejahat apa pemilik tubuh ini?..hingga orang akan heran jika tubuh ini berbuat kebaikan..

"Ka,Kau akan mengobati Blance?"

"huh?"

Gadis kucing yang di pegang oleh para penjaga sepertinya menjadi tenang setelah mendengar pembicaraanku dan dokter Joseph..

"A,aku tanya apa kau akan mengobati Blance?!"

"Unn.. saat ini aku membutuhkan banyak pekerja, aku tidak ingin kehilangan mereka yang sudah aku dapat.."

"Ta,tapi bagimu kami hanya budak tidak berharga iyakan?!! kami mati pun tidak akan mengubah apapun kan?!! kau hanya perlu mencari budak lain!"

"Itu benar, tapi akan lebih baik jika aku bisa menyembuhkanya dari pada membeli yang baru..Dan, akan aku tekankan ini padamu tidak ada satupun jiwa yang tidak berharga. Jadi jangan mengatakan hal itu lagi di depanku"

"........"

Kali ini semua orang terdiam, mungkin aku sudah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak pantas di katakan oleh tubuh ini. Tapi, aku hanya ingin mengatakan apa yang ingin aku katakan. Saat ini di mata orang lain aku adalah Nicholas Edward Silvester, tapi untuk diriku sendiri aku adalah aku. Aku pernah merasakan dianggap tidak berharga dan diremehkan,  dan karena aku mengetahui perasaan itu , aku tidak akan pernah menjadi orang yang sama dengan orang yang melakukan hal itu padaku..

".. Gadis kucing.. siapa namamu?..."

"Aku,,...."

"Jika kau tidak ingin menjawab, aku tidak akan memaksamu.."

"EH?!! Tu,tunggu ...No...Noir...namaku Noir...."

"Noir huh?..."

Kemudian aku menyuruh penjaga untuk melepasnya, dan dia dengan cepat mendekati adiknya setelah di lepaskan..

"Dan, dan dia Blance...dia adalah adiku...a,aku sudah memberi tahu namaku,  kumohon sembuhkan Blance!!"

"Ummu..aku akan berusaha menyembuhkanya..Umm, Noir dan Blance...mulai sekarang kalian akan bekerja untukku...sebagai gantinya, aku akan melakukan apapun yang aku bisa untuk melindungi kalian..."

"........"

Memalingkan tatapanku dari Noir yang memandangku dengan bingung.. aku keluar dari ruangan tersebut , meninggalkan mereka bersama dokter Joseph dan menuju kamar selanjutnya. Hari sudah sore dan Lilli datang menyuruh agar aku istirahat karena tubuhku masih dalam masa penyembuhan, tapi aku merasa harus memeriksa sendiri budak yang aku dapat jadi aku mengabaikanya..dan hal itu berlangsung hingga malam..

"Ah ini yang terakhir...."

"Ya..saya mohon maaf telah merepotkan anda Dokter.."

"Tidak, saya justru merasa beruntung karena bisa melihat sisi lain dari anda.."

"...Y,ya saya mengerti...."

Untuk saat ini aku merasa cukup puas dengan apa yang aku dapat, meski beberapa budak terkena penyakit karena terlalu lama hidup di jalan dan tidak mendapat makanan yang pantas. Tapi Dokter Joseph berkata mereka akan baikan dalam beberapa hari. aku merasa sangat beruntung karena Dokter Joseph berada di sini.

kemudian aku membuka pintu terakhir...

"......."

Perasaan dingin tiba-tiba meluap dari dalam ruangan ketika aku membuka pintu,  di sana seorang demihuman laki-laki berambut putih berdiri dengan posisi seolah siap untuk menerkam , tapi segel budak menehanya untuk bergerak. Di lihat dari penampilanya mungkin dia berumur sekitar 10 tahun..

"ras harimau?..Saya tidak percaya bisa melihatnya. Apa lagi ini adalah yang berwarna putih"

"harimau?..bukankah sebelumnya dia adalah anjing?"

"Menurut saya hal itu terjadi karena kekuatan Magicnya yang kuat hingga segel budak sulit untuk melumpuhkanya.."

Di sampingku Dokter Joseph menjelaskan..Jadi ketika dia di bawa kesini dia masih bisa menggunakan Magicnya?..seberapa kuat dia? bahkan segel budak memerlukan waktu cukup lama untuk melumpuhkan magicnya

"Uhm... jadi ada hal seperti itu juga?..."

"Jangan mendekat!!"

Melihatku memasuki ruanganya dia mengeluarkan hawa membunuh yang kuat, segel budaknya menyala merah karena dia menentang tuanya dia jelas merasa kesakitan tapi dia masih berusaha berdiri.  ah mungkin aku harus memasang segel lebih kuat pada anak ini..

"Hey bukankah itu tidak sopan menunjukan sikap seperti itu pada orang yang sudah menolongmu?"

"Menolong?.. jangan bercanda padaku.. semua manusia sama saja...penipu , penjahat dan tidak tahu malu"

"......."

Sepertinya tidak ada gunanya bicara pada orang ini..

"Jika di lihat dari seberapa kuatnya dia sekarang sepertinya dia tidak perlu pemeriksaan.."

Dokter Joseph mengangguk..setelah mengatakan itu kemudian aku mendekat pada demi human kecil itu..

"..Tentang apa yang kau katakan aku tidak akan menyangkalnya manusia memang makhluk rendah seperti itu, Ah, sebaiknya kau tenangkan dirimu, ini sudah hampir jam delapan sebentar lagi makan malam siap.."

"Jangan perintahkan aku!!"

"Terserah ,lakukan sesukamu.."

Dengan begitu aku meninggalkan ruangan itu bersama Dokter Joseph, Ellena dan beberapa penjaga... Dari semua budak yang ada ,hanya 27 dari mereka yang sudah sadarkan diri..sepertinya keadaan mereka benar-benar mengenaskan saat mereka masih di jalanan, bahkan sampai membuat mereka tidak sadarkan diri karena tekanan dari segel budak. Meski Dokter Joseph mengatakan mereka akan baik-baik saja, tapi aku masih merasa khawatir..

"Tu,tuan Nicho...makan malam sudah siap.."

Ketika melewati koridor aku bertemu Leaf yang sedang mencariku..

"Ummu, sudah waktunya.. ngomong-ngomong sudah sesuai yang aku perintahkan kan?"

"Unn...tapi kenapa tuan bisa tahu cara memasak bahan itu, maksudku biji-bijian yang anda sebut beras itu.."

Ummu...Beras, aku sendiri juga terkejut pagi ini. Aku di beri tahu kalau Oliver sedang mengambil barang yang aku pesan 2 bulan lalu dan tenyata itu adalah beras. Disaat aku berpikir tidak akan pernah memakanya lagi ternyata aku bisa menemukanya di dunia ini.. tidak peduli sejahat apa pemilik tubuh ini sebelumnya aku tetap ingin berterima kasih. Aku ingin mengatakan bahwa di duniaku beras adalah makanan pokok, tapi sepertinya aku tidak bisa mengatakanya pada orang-orang ini..

Beberapa saat kemudian tepat jam makan malam kami semua berkumpul di ruang makan..

"Sebelumnya kau terlihat tidak menyukai tempat ini , tapi justru kau yang berada di sini paling awal huh?."

"Be, berisik!!.. itu karena Nona Leaf menyuruhku kesini!!"

Ketika aku memasuiki ruang makan  aku maelihat demihuman harimau itu berada di sana lebih dulu dari pada yang lain.Hoho.. jadi dia memiliki celah di dalam harga dirinya itu huh?.

"Hooo.. aku mengerti.. karena Leaf huh?"

"Be, berisiiiikkk"

Dia akan berteingkah aneh dan mukanya akan memerah setiap kali aku menyangkutkan pembicaraan kami dengan Leaf, Hoo sepertinya dia memiliki perasaan khusus pada Leaf. Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah lakunya. Apa aku harus membantunya sedikit?.. akan aku pertimbangkan itu nanti..

"Maaf, boleh saya duduk di sini.."

"Blance apa yang kau lakukan?!! jangan dekati laki-laki jahat itu!!"

Tiba-tiba Noir dan Blance muncul dari pintu,. Noir berteriak keras ketika melihat Blance menghampiriku..

"..Kakak !, kakak tidak boleh bicara seperti itu pada tuan kita.."

"tapi, tapi...."

Blance sepertinya mencoba membelaku, tapi kenapa?..seharusnya ini pertama kalinya dia bertemu denganku..

"jadi Tuan boleh saya duduk di samping anda?.. "

"Ummu.. aku tidak keberatan.. Ummm kau Blance huh?"

"Unn.. nama saya Blance.."

"apa kau tidak apa-apa?.. kau baru saja sadarkan?"

"terima kasih atas perhatian anda...Tapi saya sudah merasa lebih baik"

Sebentar kenapa aku merasa ada yang aneh dengan gadis bernama Blance ini?..kenapa dia bisa sedekat ini padaku..

"Ah tuan ada kotoran di baju anda.."

mengatakan itu dan dia mendekatkan kursinya padaku sambil membersihkan kerahku..Sudah kuduga ada yang tidak beres di sini..itu sengaja kan?!! aku tidak melihat kotorn apapun di sana!!

"Ja, jangan bilang kau ingin membunuhku secara diam-diam.."

"Ja, jangan berkata sembarangan!!.. Blance tidak akan melakukan itu.."

Nior berteriak padaku saat aku mengatakan itu.. Lalu kenapa dia bisa sedekat ini padaku?, bukankah kalian harusnya membenci manusia?

" Anda tidak perlu khawatir saya tidak akan melakukan hal itu fufufufu..."

Apa dia benar-benar gadis yang terbaring tidak berdaya sore ini?!!jika benar.. obat tuan Joseph pasti adalah obat yang hebat hingga membuat gadis ini bisa sehat seperti ini dalam waktu beberapa saat!! guh aku tidak suka cara dia tertawa.

"To, tolong hentikan caramu tertawa.."

bagaimana aku harus mengatakanya?.. dia seperti yandere!!

"Umm?.. ada yang aneh dengan cara tertawa saya?.. "

"Tidak lupakan apa yang aku katakan..."

Entah kenapa aku merasa dia berbahaya. mungkin hanya perasaanku tapi aku tetap merasa ada yang aneh dengan gadis ini. ketika aku sedang memperhatikan sikap Blance padaku ruangan tiba-tiba terdiam..

Semua budak melihat ke arah pintu. Mencoba melihat apa yang ada di sana aku berdiri agar bisa melihat siapa yang mereka lihat..

Dan disana seorang gadis demihuman berekor ular bersembunyi di balik pintu sambil mengintip. Meski di katakan bersembunyi aku masih bisa melihat ekor ularnya bergerak-gerak..

Sebentar dari pada di katakan berekor ular , akan lebih tepat jika separuh dari tubuhnya adalah ular..dia Lamia yang aku lihat tadi siang kan?..

Semua budak menghindarinya saat dia memasuki ruangan, dia bergerak menuju meja makan tapi kemudian dia berhenti, kupikir karena dia menyadari tatapan takut dari budak yang lain.. aku bisa melihat wajah murungnya dari tempatku berdiri.

"......."

Melihat pemandangan itu tiba-tiba aku merasakan sesak di dadaku. ini menyebalkan, aku tahu perasaan ini karena aku juga pernah mengalaminya. Perasaan tertekan dari orang yang di kucilkan oleh orang-orang di sekitarnya..tapi kenapa..apa karena dia adalah ular,..

"Ras Serpentia, mereka adalah ras yang di benci bahkan di antara para demi human..mereka di katakan sebagai pengikut dewa sesat Serpentra, jadi perlakuan seperti ini sudah biasa di berikan bagi ras Serpentia.."

Blance di sampingku menjelaskan. Jadi nama ras ini adalah Serpentia...sepertinya wujud dari ras tersebut arti dari nama ras mereka adalah ular. Tapi ini terlalu berlebihan, aku tidak suka perlakuan yang mereka tujukan pada rass ini. Di saat mereka menyalahkan manusia karena perlakuan manusia pada demi human, mereka justru memperlakukan ras demi human lain seperti ini.

"kalian semua duduk di kursi kalian.."

aku memerintahkan para budak untuk duduk di kursi yang sudah di siapkan..

"........"

Sudah kuduga, mereka tetap menjauhiku karena mereka duduk di kursi yang jauh dariku, hanya ada Noir, Blance dan si bocah harimau yang ada di sampingku..setelah itu ada 4 kursi kosong yang memsisahkan kami dengan budak lain.. aku merasa di asingkan disini..

"Kyaa.. jangan mendekat.."

Salah seorng budak berteriak ketika dia di dekati oleh ras Serpentia tersebut..Ah sudah cukup, aku benar-benar tidak bisa menahan perasaanku lagi.

"Hey kau.."

"Uuu?"

Gadis serprntia itu mulai gemetaran ketika aku memanggilnya..

"Jika tidak ada seorangpun yang mau duduk dekat denganmu kau boleh duduk di sampingku."

Well karena Noir, Blance, dan si bocah harimau duduk di sebelah kananku jadi sebelah kiriku masih kosong.

"Eh?!!"

"Kau tidak mau?"

"Bu,bukan,,, hanya saja...apa anda tidak apa-apa dengan saya di dekat anda?.."

"......??"

Apa maksudnya?...aku hanya bisa memiringkan kepalaku menanggapi pertanyaanya..

"Umm... Aku tidak mengerti apa maksudmu..apa kau pikir aku akan merasa tidak nyaman dengan kau di sampingku?.."

Well mungkin dia mengatakan itu karena dia sadar bahwa sebagian dari tubuhnya adalah ular dan dia sudah terbiasa dengan perlakuan yang selalu dia terima. tapi, bagiku dia hanyalah seorang demi human seperti yang lainya lagi pula dia adalah budak yang akan bekerja adaku..Ah satu lagi sebenarnya dia memiliki wajah yang cantik..kupikir aku tidak akan bermasalah dengan dia di sampingku.

"Umm?.. kau tidak mau?.."

"Umm!!! tidak.. bukan begitu...hanya saja..."

"Umm?..."

"Ini pertema kalinya bagi saya , ada orang yang mengajak saya untuk duduk di sampingnya.. apa lagi anda adalah manusia..."

"Apa itu salah?"

Dia mulai memasang wajah bingung. apa aku mengatakan hal yang salah?. Tunggu sepertinya semua orang di ruangan ini memandangku dengan ekspresi yang sama... Apa aku mengatakan hal yang aneh?.

"Sa..saya mengerti..."

Pada akhirnya gadis ular itu duduk di sampingku.. dan seperti blance dia menggeser kursinya dekat denganku..

"........"

Sebentar apa ini tidak terlalu dekat...

"Na, nama saya Emisa Triginta...saya akan mengabdikan diri saya untuk anda.."

"Umm.. aku mengerti..Aku Nicholas Edward Silvester.. kau boleh memanggilku apapun yang kau suka.."

Dan tolong jangan menempelkan dadamu di lenganku.. kau tahu aku bisa saja menyerangmu nanti malam..Baik karena semua telah berkumpul aku akan menanyakan nama mereka masing-masing , sebenarnya aku bisa saja mengenali mereka dari slave bar di magic windowku, tapi akan lebih baik jika mereka memberitahu nama mereka padaku secara langsung. Baiik di mulai dari gadis bertelinga kelinci di sebelah sana...

"Kau tidak menanyakan namaku?!!"

 Bocah harimau di sampingku protes karena aku tidak menanyakan namanya...

"Hmm.. bukankah sebelumnya kau tidak suka padaku?.. kupikir kau akan menolak jika aku menanyakan namamu.."

"Uuu.."

"...??"


"Rakkan... namaku Rakkan.."

Oh, dia menyebutkan namanya sendiri, dia bisa lunak juga huh? Hmm Rakkan?  nama yang kuat...

"Umm Tuan Nicho.. apa saya boleh memanggil anda dengan sebutan itu?.. "

Emisa bertanya di sampingku..

"Aku sudah mengatakanya ,kau bebas menentukan cara untuk memanggilku, jadi panggil aku sesukamu.."

Dan aku juga mengatakan itu pada budak yang lain.

"Tuan .. aku juga akan memanggil anda dengan tuan Nicho.."

"Blancee!!..."

"Kak Noir berhentilah berteriak di meja makan.."

Ada apa dengan mereka berdua, tapi berkat mereka berdua semua budak di ruangan ini bisa tersenyum, mungkin aku harus memberi mereka sedikit hadiah..

"Maaf sudah menunggu .."

Dan Trio maid plus Oliver akhirnya muncul membawa menu makan malam...Hmm, menu malam ini adalah nasi goreng.. makanan sederhana tapi sangat aku rindukan... ah para budak makan langsung dengan tangan mereka tanpa mempedulikan sendok yang sudah disiapkan. sepertinya aku harus mengajarkan mereka etika dasar di meja makan...

4 Responses so far.

  1. keren kk
    sepertinya akan ada harem besar-besaran nih
    pokoknya lanjut aja kk

  2. makasih kk.. saya usahaon buat seminggu satu chapter...makasih aats dukunganya^^

  3. ah BTW saya g yakin kalo semuanya bakalan jadi harem...

  4. jangan terlalu memaksakan diri kk soalnya kalau sakit malah makin lama kan update nya hehe
    tapi jangan lama-lama juga (maunya apa sih) hahah

Posting Komentar

    About Me

    Medusa Lilly Fans
    Lihat profil lengkapku

    Followers