. post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Background

Pages

Sabtu, 10 Oktober 2015 di 08.11 Diposting oleh Medusa Lilly Fans 4 Comments



Part 1

Setelah aku mengatakan nama tersebut, cahaya tiba-tiba memenuhi pengelihatanku.
Apa yang terjadi? apa aku selamat?...
Dan saat aku menyadari apa yangseang terjadi. aku melihat sebuah bola cahaya yang melindungiku ari serangan Goliath.

"A,apa yang terjadi...?"

Ah, Tunggu , bagaimana keadaan Tuan Agloval yang menerima serangan bersamaku?
GUh, Tuan Agloval tidak sadarkan diri, tapi aku lega karena dia selamat.
Baiklah apa yang akan terjadi padaku sekarang?
Dan saat aku memikirkan hal itu...

"Anda lama sekali, master..."

Cahaya itu bisa bicara!?

"Ka, kau?..."
"Iona, anda bisa panggil saya dengan nama itu."
"Iona?..."
"Hnn, Bibliotecaria dari Nividia, ratu pedang yang menjanjikan kemenangan pada pemegangnya"

Bersamaan dengan berhentinya serangan Goliath, cahaya itu berubah menjadi pedang dan terbang kearahku.
Pedang berwarna putih dengan ornamen perak, dan batu indah berwarna biru yang menghiasinya itu memberikan perasaan aneh pada ku.

"kau..."
"Saya tahu jika anda terpesona dengan keagungan saya tapi..."
"Mencurigakan...."
"EEEKKK.... Jahat sekali!!"

Dia mengeluarkan suara yang aneh? tapi melihat pedang aneh yang tiba-tiba muncul dan bisa bicara itu memang mencurigakan'kan?

"Master, itu terlalu kasar untuk sebuah candaan!"
"Tapi kau memang menurigakan...Lalu apa maksudmu memanggilku mas__"
"Guu...dasar tidak peka setidaknya bersikap lembutlah pada seorang gadis!! "

Pedang itu bergerak naik turun seolah dia sedang marah padaku.
Bagaimana bisa aku tahu jenis kelamin dari sebuah pedang? dan tolong jangan abaikan aku!
Mmhh, tapi yang lebih penting ..

"Goliath..."

Ya, apa yang terjadi pada Goliath sekarang? jika dia menembakan cahaya merah itu lagi maka semuanya akan berakhir , ngomong-ngomong soal serangan Goliath, sepertinya aku harus berterima kasih pada pedang ini...


"Master kenapa anda memandangi saya seperti itu?"
"Umm, tidak aku hanya merasa lega karena kau datang disaat yang tepat, kau hebat Iona terima kasih..."
"Tehehe,, benar, saya memang hebat tolong puji saya seperti itu :3"

Kenapa aku merasa pedang ini hanya akan membuatku repot...
Baiklah yang terjadi biarlah terjadi, saat ini aku harus memikirkan sesuatu untuk mengakhiri perang ini.
Sambil menggumamkan hal itu aku memegang Ellena di tanganku.

"Saya adalah sang Ratu Pedang yang akan membawa kemenangan pada anda, dan anda sebagai sang raja akan bertanggung jawab pada semua tindakan saya..."
"Raja?..."
"Ummhh, jangan terlalu di pikirkan, Intinya anda sekarang adalah master yang bertanggung jawab pada semua tindakan yang akan saya lakukan."

Iona mengatakan itu tepat setelah aku memengangnya, itu terdengar sedikit menakutkan, aku adalah master yang akan bertanggung jawab dengan semua tindakanya.
Aku merasa akan ada hal buruk yang terjadi suatu saat nanti, baiklah abaikan hal itu.
Dan saat itu Leaf muncul...

"Tuan Nicho!!"

Ah, dia berhasil menemukanku.

"Syukurlah anda tidak apa-apa."
"Ya aku sendiri juga terkejut dengan keberuntunganku..."
"Huff, Mmm? pedang apa itu..."

Dia ,menunjuk pada pedang di tanganku.
Sepetinya dia tertarik pada Iona.

"Ummm, ini..."

Apa yang harus aku katakan pada Leaf? apa aku ahrus mengatakan apa sebenarnya Iona? atau...

"Namaku adalah Iona, aku adalah Ratu dari Rajaku dengan kata lain aku..hmmm"

Dia menjawab bahkan sebelum aku selesai berfikir?!!
Kau terlalu banyak bicara Iona!! Sudah kuduga dia memang merepotkan!!, Dimana gadis pendiam yang aku lihat di dalam Nividia itu!!

"Leaf, ini..."
"Cih, gadis baru lagi? Aku tidak menyangka apa yang di katakan Kak Ellena benar, Tuan Nicho memang bejat... tidak puas dengan Demihuman, dan Demi God saja dan sekarang dia bahkan membuat Roh pedang menjadi miliknya."

Itu yang kau pikirkan!!?
Lalu apa yang sudah Ellena katakan padamu sebelumnya?, Argh, ini bukan saat yang tepat untuk memikirkan hal itu.
Aku harus segera mengalihkan topik...

"Leaf.."
"Ya?"
"Bagaimana keadaan para prajurit?"
"Umm, itu ...meski beberapa ada yang sudah mundur, tapi kami masih bisa mempertahankan garis pertahanan, Tuan Oliver juga masih terus mendukung mereka."

Dengan kata lain, tidak ada penurunan kekuatan benarkan? Oliver dan Leaf juga bersama mereka sebelumnya, harusnya itu akan memberi perubahan besar dalam serangan kali ini, lalu...

"Ah, bagaimana dengan Ellena dan Lilli?"
"Aku baru saja memeriksanya, Kak Lilli sepertinya tidak mengalami luka berat, tapi Kak Ellena..."

Aku mengerti, setelah menggunakan skill berbahaya seperti itu kupikir normal bagi Ellena jika dia terluka parah.

"Begitu, dengan kata lain satu dari penyerang utama kita tidak bisa bergerak saat ini."
"Sangat disesalkan tapi itulah yang terjadi, selain itu Mind Link juga terputus karena serangan Goliath barusan."

Begitukah? Jadi efek Mind Link bisa hilang karena sesuatu seperti itu? Sepertinya kali ini akan semakin sulit untuk memenangkan perang.

"Ummm, Tuan Nicho?"
"umm?"
"Tidak, Saya hanya ingin tahu bagaimana cara anda menahan serangan Goliath?, bahkan untuk Demi God serangn itu masih terlalu kuat."
"Aaa~ itu..."

Bagaimana aku harus menjelaskanya?

"Yoohooo, itu adalah aku..."

Dan pedang di tanganku bicara.
Serius dia terlalu banyak bicara?!!

"Huh? kau?..."
"Hmm, Hmm, aku!.. aku adalah Iona, Ratu Pedang yang menjaga Nividia!!"


Mendengar itu wajah Leaf menjadi pucat...Apa dia mengenalnya? apa sehebat itu efek dari nama sang Ratu Pedang di kalangan Demi God? jika iya Iona pasti bukan Roh pedang biasa..

"Tu,Tuan Nicho dari mana anda mendapatkan roh pembohong ini?!"

Apa?!! jangan buat ekspresi seperti itu jika kau tidak mempercayai omongannya , bodoh!!

"Apa maksudmu dengan Roh pembohong?!!"
"Tentu saja, semua Demi God tahu kalau Ratu Pedang adalah Roh terkuat yang bahkan raja para dewa tidak mau membuat masalah dengannya, dan dia adalah sosok anggun yang tidak mungkin mengucapkan kata kekanakan seperti "yoohooo" seperti itu!."
"Aku tidak tahu dari mana kau mendengar cerita seperti itu, tapi kalian para Demi God bahkan belum pernah bertemu denganku kan! dan jangan mengatakan sesuatu yang seolah membuatku menjadi semacam Last Boss seperti itu!"

Ah, aku pernah dengar kalau Ratu pedang memang sangar hebat, tapi apa dia memang sehebat itu?

"Hmm, jadi bahkan dewa takut denganmu huh?"

Aku menanyakan itu padanya untuk jaga-jaga.

"Saya tidak tahu!!, lagi pula tidak mungkin saya bersikap seperti itu pada makhluk lain yang bahkan sampai membuat saya menjadi Last Boss."

Hmm, mungkin apa yang Leaf dengar hanya bualan dari para Demi God yang suka membesar-besarkan cerita.

"Ah, saya pernah tidak sengaja menghancurkan barisan dewa yang berjalan menuju Nividia beberapa ribu tahun lalu..."

Aku tarik kata-kataku pedang ini menyeramkan!!

"Ja, jangan menatapku seperti itu, saat itu aku sedang ingin mengeluarkan kekuatanku karena bosan, dan mereka kebetulan berada di tempat dimana aku mengarahkan kekuatanku, jadi itu bukan salahku tapi salah mereka karena berada di sana!"

Jika kau mengatakanya dengan cara seperti itu, justru membuatmu semakin menakutkan tahu!!sepertinya aku sudah membuat kontrak dengan Roh yang salah, mungkin aku harus membatalkan kontrak denganya setelah perang ini selesai, lalu kemudian...

"Tuan Nicho, sekarang saya ingat, ketika saya masih menjadi penjaga langit di bawah komando para dewa, saya mendengar bahwa seratus ribu pasukan langit mengalami kegagalan saat mencoba menguasai Nividia."

Leaf membisikan kalimat yang membuat semuanya menjadi semakin menyeramkan.
Aku ingin lepas dari pedang ini segera!!!

Part 2

"Sebagai makhluk yang mendiami langit , aku adalah sang penguasa dari badai dan awan, sebagai ratu para burung yang beterbangan aku adalah sang angin yang membawa mereka ke langit dan namaku adalah Huang Chuilian"

Melafalkan spell aneh tersebut tubuh Leaf bersinar dan dia berubah menjadi  burung besar dengan bulu merah yang di hiasi corak mengagumkan.

"Cantik.."

itulah satu-satunya yang bisa aku katakan saat melihat penampilanya.

"Umm, Tuan Nicho ada apa?"
"Unn, tidak apa-apa."

A,apa yang aku pikirkan, aku harus tenang saat ini kan?
Merendahkan dirinya Leaf membiarkan aku naik ke punggungnya.

"Apa ini tidak apa-apa? apa anda yakin akan melawan makhluk besar itu?"
"Aku tidak yakin bisa melakukanya, tapi setidaknya aku akan mencoba untuk menggantikan Ellena sebagai penyerang."

Rencana kami sudah berjalan sejauh ini, sekarang kami sudah berada pada Point Of  No Return, jika kami mundur maka semuanya berakhir.
Lagi pula Iona sudah mengatakan, bahwa dia akan memberikan kekuatan untuk mengalahkan Goliath, mesi aku tidak terlalu mengerti tapi saat ini sudah tidak ada waktu lagi

"Master, sebaiknya kita mundur untuk beberapa saat, menggunakanku tanpa penyetelan akan berakibat buruk pada tubuhmu."
"Penyetelan?"
"Dalam keadaanku sekarang manusia tidak boleh menggunakanku untuk bertarung. yah... tapi membutuhkan sehari penuh untuk melakukan penyetekan."

Sehari?! jika selama itu semuanya pasti sudah terlambat, kau mengatakan kalau kau akan membawa kemenangan padaku'kan?!

"Tidak bisa, sehari itu terlalu lama..."
"Tapi jika kita tidak melakukan penyetelan, akan berbahaya bagi anda menggunakan  sa- uwah.."
"Leaf ayo terbang!"
"Fuee.. baik!"

Mengabaikan Iona yang memperingatkanku kami menyerbu kearah Antibody yang beterbangan di sekeliling Goliath.

"Iona, kita sudah membuat kontrak kan?... tolong berikan aku kekuatan yang kau janjikan,"
"Meski begitu, Master,kontrak kita belum sempurna dan dengan hubungan kita saat ini kekuatan yang akan saya berikan pada anda hanya akan merusak tubuh anda."
"Tapi jika aku tidak melakukanya akan lebih banyak orang yang terluka!"
"..."

Untuk beberapa saat Iona berhenti berbicara, kemudian dia melanjutkan...

"Anda benar-benar Tuan yang gila... ini adalah pertama kalinya saya membuat kontrak dengan seorang Master dan saya mendapat Master seperti anda..."
"Ahaha, Maaf jika aku mengecewakanmu"
"Unn, tidak sama sekali... justru saya berpikir jika bersama dengan anda, saya akan melewati petualangan yang menarik."

Apa itu? apa aku hanya semacam hiburan untuknya?
Tapi jika itu yang dia inginkan, selama hal itu bisa mengakhiri perang ini aku akan dengan senang hati menjadi mainannya.

"Baiklah, lakukan apapun yang kau mau padaku, sebagai gantinya beri aku kekuatan untuk melawan makhluk itu"
"Yes my Master... keinginanmu adalah perintahku."

Saat dia mengatakan itu, aku merasakan perasaan aneh memasuki kepalaku, Ugh sakit...

"Saat ini saya akan menginstal kekuatan yang anda butuhkan, mungkin akan membutuhkan waktu cukup lama untuk menguasai semuanya, tapi setidaknya anda akan bisa bertarung dengan beberapa Skill yang saya berikan."

Setelah Iona selesai mengatakan itu, di depan wajahku muncul sebuah Teks Bar yang bertuliskan [New Stance Unlock]>>>[Sword Angel Blade Art Stance Unlock]>>>[Skill: Gabriel wisp unlock], [Skill: Raphael Blessing Unlock]. [Skill : Uriel Walk Unlock].

Stance? sepertinya fitur baru telah muncul dalam Magic Windowku.
Hmm, apa ini bentuk lain dari Spell?

"Sepertihalnya Spell Window bagi mereka yang mempelajari Spell, mereka yang mempelajari seni beladiri dan penggunaan senjata juga akan mendapat Stance Window saat mereka menguasai sebuah Skill beladiri atau penggunaan senjata."

Leaf menjelaskan itu setelah aku bertanya padanya.Jadi seperti itu, Stance Window hanyalah bentuk lain dari Spell Window huh?
Kemudian Leaf menambahkan...

"Tapi ketika seseorang memilih untuk menjadi Spellcaster harusnya dia tidak mungkin bisa membuka Stance window sebelum melakukan Cross Job, Ummm.. bukankah anda sudah mempelajari Spell bersama Kak Ellena?"
"Itu benar, meski tidak berjalan dengan baik."

Yah, setelah berlatih selama setengah hari penuh dan aku hanya bisa menggunakan Spell paling dasar, Enchantment Aura.
Apa hal itu sudah membuatku masuk dalam kategoru Spellcaster?

"Mereka yang terpilih olehku akan lepas dari sistem dunia ini..."

Dan saat itu Iona berkata dengan bangga, ya ya aku tahu kau hebat, tapi aku dan Leaf mengabaikanya...

"Tuan Nicho, makhluk hitam itu mulai mendekat!"

Leaf tiba-tiba berteriak memperingatkanku.
Ugh, sepertinya para Antibody sudah menyadari keberadaanku, mereka bergerak cepat kearahku bukan hanya itu bahkan mereka sekarang bisa menembakan cahaya merah seperti yang Goliath lakukan.
Mmhh! sepertinya Antibody di rancang untuk terus berkembang dalam pertempuran, dan itu sangat menyebalkan.

"Guh, Baiklah Iona, Leaf ayo kita selesaikan pertempuran ini!!"
"Baik Tuan Nicho!"
"Yes , My Master, aku adalah ratumu keingingnanmu adalah perintahku"

Memegang Iona dengan kedua tanganku aku mempersiapkan posisi bertarung di atas Leaf yang membawaku kepada para Antibody.

"Aura!!, Raphael blessing!!"

Memberikan buff pada tubuhku aku mempersiapkan diri untuk menyerang,

"Sword Angel Blade Arts bentuk ke tiga Uriel Walk 13 tebasan beruntun!!"

Uriel Walk adalah tehnik tebasan beruntun yang bertumpu pada pijakan kaki, dan karena itulah Leaf berperan penting sebagai pijakan disini.

"uwooo"

Menyerbu pada musuh di depanku aku mengalirkan mana pada Iona untuk membuat kilatan cahaya yang memperluas jangkauan serang.
Uriel Walk , pada dasarnya skill ini adalah tipe Skill dengan jangkauan luas namun dengan terbatasnya pijakan di punggung Leaf hanya beberapa meter dariku yang bisa aku gapai  meski begitu, terima kasih karena Iona memiliki komponen sihir yang bisa mengubah Mana menjadi pedang cahaya yang memperluas jangkauan serang, dan sekarang aku bisa mengeluarkan kemampuan serang Skill ini mendekati maskimal.

Eh tunggu kenapa aku bisa tahu detail Skill ini? Hmm, mungkin karena Iona sudah menginstal semuannya ke dalam pikiranku...
Akan aku tanyakan itu nanti, sekarang aku harus menghajar Antibody sialan ini!!

"Heyaaaa!!"

Karena Effek Raphael Blessing dan Aura saat ini aku bisa mengayunkan pedangku dengan gila.
Mengahncurkan semua musuh di depanku aku terus menuju ke arah Goliath, tapi...

"Ugh!!"

 perasaan sakit tiba-tiba muncul dari seluruh tubuhku

"A, apa ini?!"

Tidak bisa menahan rasa sakit tersebut aku jatuh di atas lututku, sakit, ini sakit sekali seolah ototku di tarik hingga robek!!

"Tuan Nicho?!!"
"Master, sudah cukup tubuhmu tidak akan bisa menahan beban dari Sword Angel Blade Art!"
"Tuan, Nicho aku akan membawa anda turun sekarang!!"

Tidak, jangan sekarang, sedikit lagi hanya sedikit lagi aku akan bisa menebas makhluk itu!!
Aku ingin mengatakan itu, tapi mulutku hampir tidak bisa di gerakan karena menahan rasa sakit yang aku rasakan.

Melihat aku yang tidak bisa bergerak, para Antibody mulai mendekat.
Tidak, bukan hanya itu , tubuh berlendir mereka bertransformasi menjadi tombak yang siap menghujam pada kami...

Antibody yang menekan para prajurit di daratan juga mengubah target mereka padaku, Guu sepertinya mereka menganggapku sebagai ancaman terbesar di sini.

"Master, kita harus segera pergi, sepertinya mereka sudah menyadari keberadaanku."

Benar, Iona adalah Sang Ratu Pedang, sudah pasti dia memiliki jumlah mana paling besar di sini dan bagi para Antibody yang bergerak berdasarkan sumber mana, Iona seperti sebuah lampu yang menarik serangga.

"Guh..Meski kau bilang begitu...."
"Tuan Nicho kita terkepung!!"

Sepertinya sudah tidak ada lagi jalan lain selain melawan...
Mencoba berdiri dan mengangkat pedang putih di tanganku aku mempersiapkan posisi bertarung, namun seolah merespon apa yang aku lakukan, ribuan tombak hitam itu menyerbu kearahku, sial!!

"Rain Sting!!

Dan tepat saat itu tibuan anak panah menghujani tombak-tombak hitam tersbut.

"Serangan itu?... Lilli"
"Sepertinya saya tepat waktu..."

Dihiasi cahaya merah dari langit, rambut peraknya memantulkan warna darah, membawa busur besar yang di selimuti darah Lilli melayang di depanku.

"Tuan Muda apa anda tidak apa-apa?"
"Jika aku mengatakan iya apa yang akan kau katakan?"
"Hmm, tentu saja saya akan berkata kalau anda adalah pembohong yang buruk..."

Hmm, lalu kenapa kau bertanya? Ah, tapi asal kau tahu aku ini pintar berbohong lebih dari yang kau kira.

"Baiklah, Leaf bawa Tuan Muda mundur aku akan mengatasi mereka"
"Tunggu, Lilli!!"
"Tuan Muda, saya tidak tahu apa yang sudah terjadi tapi, pedang yang anda gunakan mengeluarkan energi yang terlalu besar untuk di pegang manusia..."
"Itu.."

Sepertinya mata dengan warna kaca yang Lilli miliki memiliki kemampuan khusus yang tidak aku ketahui..

"Saya tidak tahu dari mana anda mendapatkanya tapi sebaiknya anda tidak menggunakanya sekarang."

Aku tahu itu, meski begitu ini adalah satu-satunya kekuatan yang aku miliki, dan saat ini kekuatan ini di butuhkan untuk mengakhiri perang ini.

"Tuan Nicho kita harus segera pergi!"
"Tidak aku ingin tetap disini...aku.. aku...."

Aku memang mengatakan tidak ingin ikut berperang, tapi hal itu desebabkan oleh ketidak mampuaku dalam bertarung.
Benar aku ini lemah...
Tapi saat ini berbeda, aku memiliki kekuatan di tanganku dan aku merasa saat ini adalah saat yang tepat untuk menggunakanya, aku tidak ingin lari lagi... aku tidak ingin menyerahkan bebanku pada orang lain lagi...jadi...

"Aku ingin bertarung dan melindugi orang-orang di sekelilingku..."

Ini menyedihkan bukan, aku selalu mengatakan bahwa diriku tidak sama dengan bangsawan yang lain, tapi sku tidak bisa membuktikan bahwa aku berbeda

Aku hanya bisa melarikan diri dan membuat orang lain menanggung bebanku, Ini benar-benar menyebalkan!!

"Tapi, dengan senjata berbahaya seperti itu...anda tahu saya merasakan perasaan yang sama dengan senjata dewa dari pedang itu, jika anda terus menggunakan pedang itu tubuh anda akan hancur."

Lilli benar...tapi jika aku lari lagi...jika aku bersembunyi dari tanggung jawabku lagi..

"Aku akan menerimanya... meski tubuhku akan hancur sekalipun aku tetap ingin bertarung, Leaf!!"
"Saya mengerti!!"

Seolah mengerti apa yang aku rasakan , Leaf menanggapiku dengan semangat...

"Leaf apa yang kau lakukan!!?"
"Kak Lilli, maaf, aku tahu apa yang aku lakukan salah tapi, saat ini aku ingin mendukung Tuan Nicho dengan semua yang aku miliki, meski itu akan membuatnya terbunuh, meski aku akan menyesalinya setelah ini... tapi aku akan tetap melakukanya!"

Terima kasih Leaf... untuk saat ini, tolong bantu aku sampai saat terakhir
Sudah kuduga... mati sekali tidak membuatku takut dengan kematian..

"Iona aku serahkan padamu!!"
"Tapi , Master..."
"Sword Angel Blade Arts bentuk ke tiga Uriel Walk Parallel Include!!"

Include adalah skill spesial yang bisa menggabungkan beberapa taktik pada sebuah skill dengan keywords tertentu dan keywords yang di gunakan saat ini adalah Parallel dengan efek membuat sebuah skill bisa digunakan terus menerus, tapi ada beberapa efek samping yang harus di tanggung ketika menggunakan key words Parallel.
Pertama, setiap kali mengaktifkan skill HP akan terkena pinalti 3%.
Kedua, pengguna akan kehilangan kemampuan regenerasi HP.
Ketiga, selama beberapa saat STAT pengguna akan terkena pinalti 15%

setidaknya itu adalah apa yang aku ketahui dari data yang Iona instal, tapi dengan keadaanku saat ini  efek tersebut benar-benar membuatku dalam keadaan yang sangat buruk.
Mengayunkan pedang cahaya aku menghancurkan tombak hitam yang menghadangku, aku tidak tahu berapa banyak HP ku yang masih tersisa tapi aku terus mengabaikan pemikiran itu.
Menggunakan Uriel Walk terus menerus telah membuat kerusakan dalam tubuhku, aku merasakan ototku menjerit karena rasa tajamnya gerakan yang aku lakukan.
Guu, pinalti dati Parallel Include dan pinalti dari penggunaan Sword Angel Blade Arts, mungkin tubuhku akan benar-benar hancur setelah ini.
Tapi tinggal sedikit lagi aku akan mencapai Goliath... bertahanlah tubuhku...

"Tolonglah bertahan sedikit lagi...hanya sebentar ... hanya sampai aku menebas makhluk besar itu! "
"Master hentikan, tubuh anda ..."

Sedikit lagi, tinggal sedikit lagi.....

"Guhhuuu..."

Lalu, aku merasakan keanehan dalam tubuhku terjadi.
A,apa yang terjadi? aku merasa tubuhku tiba -tiba menjadi ringan...

"Tuan Nicho!!!..."
"Master!!!..."

Part 3

Apa yang terjadi? untuk beberapa saat pandanganku menjadi gelap...

"Tuan Nicho bertahanlah..."
"Ugh? Leaf?.."

Apa yang terjadi? Leaf sudah kembali ke bentuk humanoidnya?

"Umm? apa yang terjadi pada__Huuugggg"
"Tuan Nicho!"

Darah?...banyak darah keluar dari mulutku?! kuu.. rasa sakit macam apa ini!! seluruh tubuhku terasa sakit seolah otot di seluruh tubuhku robek.

"Master, sepertinya anda sudah mencapai batas anda..."
"Iona?"

pedang putih yang bersandar di sampingku memperingatiku dengan suara lemah.

"Tanpa penyetelan, menggunakan saya sama saja dengan bunuh diri, dengan kondisi saya sekarang, saya tidak ada bedanya dengan senjata dewa."
"Aku tahu itu, kau ingin bilang bahwa manusia sepertiku tidak mungkin bisa menggunakan senjata dewakan?"
"Umm, menggunakanku lebih dari ini hanya akan menhancurkan tubuh anda Master...ketika anda memberikan suplai mana pada saya saya juga akan memberikan kekuatan pada tubuh anda untuk menggunakan Skill tapi, kekuatan yang saya berikan bukanlah kekuatan yang cocok untuk manusia."

Jika kau mengatakan itu, aku jadi merasa sedang menggunakan racun untuk memperkuat diriku...
Apa aku akan benar-benar mati setelah perang ini?

"guhuuu..."

Rasa darah kembali menyebar di mulutku, aku memuntahkan banyak darah lagi.
Di langit aku melihat Lilli dan Oliver melancarkan serangan skala luas untuk melindungiku dari tombak hitam Antibody, mereka bekerja sangat keras bahkan dari kejauhan aku bisa melihat wajah Lilli yang kelelahan.

Goliath masih tidak bergerak? sepertinya bangkit dalam keadaan tidak sempurna membuatnya sulit mengatur energinya.
Harusnya itu adalah kesempatan baik bagi kami untuk menyerang tapi, Goliath tidak sebodoh yang aku kira, untuk menutupi kelemahan tubuhnya dia memfokuskan dirinya untuk memproduksi Antibody secara masal.

terus memproduksi hingga jumlah mereka cukup untuk menghalau DemiGod.yang mencoba menyerangnya secara langsung.

"Kyaa..."

Apa itu?! ah suara Lilli?..guu, kaki kanannya tertembus tombak antibody.

"Lilli..."
"Tuan Nicho tolong jangan banyak bergerak..."
"Leaf... kita harus membantu Lilli..."
"Meski anda mengatakan itu, apa yang bisa kita lakukan..."
"Guuu, tinggalkan aku dan bantu Lilli!"
"Tidak bisa!!"

Dia membantahku?!
Aku tidak percaya Leaf akan membantahku ...

"Tuan Nicho, saya mohon... untuk kali ini saja,  perhatikan kondisi anda sendiri..."

Leaf?...dia khawatir huh?
Ugh, mungkin benar jika kondisiku saat ini sangat jauh dari baik-baik saja, meski begitu...
Jika aku membiarkan Lilli begitu saja, dia akan...

"Kak Lilli juga DemiGod... meski dia mati dia akan bangkit kembali, anda tidak perlu.."
"Hanya karena dia bisa bangkit kembali bukan berarti aku bisa membiarkan dia mati begitu saja..."
"Tuan...Nicho..."
"Bagi kalian makhluk abadi mungkin kematian hanya seperti sebuah permainan kecil tapi, bagi kami manusia ...bagi kami makhluk dengan usia pendek kamatian itu sangat mengerikan, meski kau bilang Lilli akan di bangkitkan kembali suatu saat nanti, bagi kami hal seperti itu tidaklah sesederhana yang kalian pikirkan."

Karena kematian-tetaplah kematian...dan kebangkitan seorang Demi God membutuhkan waktu ratusan tahun...

"Kau juga DemiGod seperti Lilli, suatu saat nanti kau pasti akan bertemu lagi denganya saat dia sudah bangkit, lalu bagaimana denganku?..."
"Itu..."

Mungkin saat dia sudah bangkit aku sudah tidak ada lagi di dunia ini...

"Bagi kami makhluk dengan hidup terbatas dan juga pendek, hal seperti kebangkitan semacam itu tidak akan mengubah apapun, pada akhirnya kita tidak akan bertemu lagi."
"Tu.."
"Jadi... tak akan biarkan dia mati... aku tidak ingin berpisah dengannya dalam keadaan seperti ini!"

Benar, sudah aku putuskan... aku akan mengakhiri semua hal buruk ini...
memaksakan tubuku untuk berdiri, aku memegang Iona di tangan kananku.

"Master, sudah cukup..."
"Iona, ini perintah... berikan aku kekuatan untuk mengahncurkan makhluk besar itu!!"
"Mast....Uuu!!.. Yes Master, aku adalah ratumu, sebagai pedangmu keinginanmu adalah perintahku."

Menanggapi perintahku Iona mulai bersinar, aku merasakan kekuatan mengalir darinya...
Sakit...spertinya memang benar kekuatan Iona hanya akan merusak tubuhku...
Meski begitu...

"Tolong ya, Iona..."
"Master kali ini saya akan memberikan nama dari perwujudan pedang saya, gunakan nama itu untuk mengaktifkan kekuatan saya..."

Bersamaan dengan kalimat yang dia ucapkan, sesuatu mulai memasuki kepalaku...
Ini? jadi ini namamu...

"Hmm, Iona's Salvation?... nama yang aneh untuk pedang yang merusak tubuh penggunanya."
"Itu hanyalah satu dari nama yang saya miliki, dan berhentilah protes!"
"Jadi masih ada yang lain?"
"Mungkin..."
"Mungkin?!"
"Umm, sebenarnya saya hanya memiliki sedikit bagian dari ingatan saya."
"Huh?"

Jadi dia hanya mengingat beberapa hal penting saja?

"Tapi itu tidak masalah, sejauh ini saya memiliki ingatan yang saya perlukan... jadi apa yang harus kita lakukan sekarang master?"

Apa yang harus kita  lakukan?...

"Hehe.. sudah pastikan...Leaf!!.."
"Fuee?!..."
"Tolong bawa aku ketempat itu..."
"Tapi, dengan keadaan anda saat ini..."
"Benar, aku akan mati... tapi diam saja pun pada akhirnya aku juga akan mati'kan?...setidaknya aku ingin melakukan sesuatu sebelum aku mati."

Hmm, selama tidak ada orang yang bisa menghancurkan Goliath semuanya akan berakhir di titik yang sama, dan aku lebih memilih mati akrena melakukan sesuatu dari apa mati karena tidak bisa melakukan apapun.

"Saya, mengerti..."

Mengubah dirinya menjadi burung besar, Leaf membiarkan aku menaikinya, kali ini aku harus menang, tubuhku tidak akan bertahan lebih lama lagi, aku harus bisa mengalah Goliath secepat mungkin.

"Tuan Nicho apa anda yakin dengan ini, dengan keadaan anda saat ini..."

Ah, aku tidak tahu harus menjawab apa...jadi aku tetap diam.

"Anda sangat egois..."
"Eh?..."
"Anda selalu saja melakukan apapun sesuka anda tanpa memikirkan perasaan orang di sekitar anda."

Ugh, dia benar.. mungkin aku harus minta maaf pada yang lainya setelah ini, itupun jika aku masih hidup.

"Kalau begitu saya juga akan egois untuk kali ini."
"Heh?"
"Jika anda benar-benar mati, saya akan mengikat paksa jiwa anda pada tubuh baru, saya tidak akan membiarkan anda beristirahat dengan tenang!"

Bu,bukankah itu agak sedikit menakutkan?... tidak itu sangat menakutkan tahu!
Leaf memiliki kemampuan menakutkan seperti itu ternyata!!
Tapi, aku sudah membuat dia bekerja sangat keras kali ini, mungkin tidak ada salahnya menurutinya sekali-kali.

"Aku mengerti... lakukan apapun yang kau mau..."
"Huh?..bo,boleh?..."

Karena hanya itulah yang bisa aku berikan padanya, dan saat ini dengan mengorbankan seluruh hidupku, akan aku hancurkan makhluk besar itu!!



Dengan menaiki Leaf aku menyerbupada pertempuran di depanku, dan di sana Lilli sudah menunggu dengan tubuh di penuhi luka.

"Tuan Muda..."
"Maaf aku terlambat..."
"Bodoh apa yang anda lakukan di sini.."
"Eeehhh... aku datang untuk menyelamatkanmu dan kau mengataiku bodoh?!"

itu menyakitkan tahu...

"Dengan keadaan anda saat ini anda tidak mungkin bertarung.."
"Mmh, mungkin keadaanku sedang tidak baik, tapi bukan berarti aku tidak bisa bertarung..."
"Itu mungkin benar, tapi jika anda terus menggunaka senjata aneh itu..."
"Umm, aku mengerti...aku akan mati kan?.."

Entah kenapa aku bisa mengatakan itu dengan ringan, sepertinya aku sendiri sudah menerima bahwa akhir pertempuran ini hanyalah kematian untuku...

"Begitu lagi, menutupi kelemahan dengan bepura-pura kuat..."
"Huh? kau bilang sesuatu..."
"Tidak ..."

Huh? ada apa dengan Lilli? aku yakin aku mendengar dia menggumamkan sesuatu.

"Anda benar-benar tidak tahu kapan harus berhenti ya?, bahkan dengan tubuh seperti itu..."
"Kau juga sama, lihat penampilanmu,  banyak lubang di tubuhmu."
"Saya adalah DemiGod luka seperti ini tidak akan membunuh saya."
"Huh? justru alasanku datang kesini karena aku tahu kau belum mati."

Jika kau sudah mati maka aku tidak akan bisa menyelamatkanmu'kan?

"Anda ingin menyelamatkan saya tapi anda sudah memutuskan untuk mati anda memang..."
"Aku tahu, seenaknya, egois, tidak tahu diri, pengecut dan..."
"Jika anda sudah tahu sebanyak itu kenapa anda tidak pernah memperbaiki diri anda?!!"
"Sudah pasti karena aku ini bodoh...kau pikir apa lagi?"
"Guu..."
"Leaf ayo cepat..."

menuruti perintahku Leaf melesat cepat menuju kerumunan tombak hitam Antibody.

"Tuan Muda berhenti!!!"

Lilli di belakangku mencoba memperingatkanku, tapi aku sudah memutuskannya...

"Lilli jika aku tidak kembali tolong jaga Blance dan yang lainya..."
"Jangan berkata seenaknya dasar Bodoohhhh..."

Ah, dia mengataiku bodoh lagi...tapi sekarang hal itu tidak penting, karena aku sadar kalau aku ini memang bodoh.

"Master, mereka mulai bergerak... "
"Aku tahu..., Iona aku serahkan semuanya padamu!"
"Yes my master, aku adalah pedangmu keinginanmu adalah perintahku..."
"Uwoooohhhh Iona's Salvation, Sword Angel bentuk ke tiga Uriel Walk Parallel Include!!"

Menebaskan pedangku kesegala arah aku menahan setiap tombak Antibody yang bergerak kearahku.
Guu, otot di seluruh tubuhku seperti sedang menjerit! Tapi aku harus mengabaikanya, jika berhenti disini maka semuanya berakhir...tapi setelah mengetahui nama Iona dalam bentuk pedang aku merasa kekuatan serangku mengingkat sangat tajam.

"Oryaaaa!!!"

Sakit, ini sakit sekali aku merasa kulit dan otot di seluruh tubuhku di robek...

"Guhu..."

Rasa darah kembali memenuhi mulutku tapi, aku tidak boleh kalah dari rasa sakit ini!

"Tuan Muda... Anda guhaa."

Itu suara Leaf, apa yang terjadi?
Dan saat aku melirik kearahnya..

"Leaf!!"

Tubuhnya sudah di tembus oleh 3 tombak Antibody, sial mereka masih bisa melewatiku!

"Saya tidak apa-apa luka seperti ini tidak akan membunuh saya."

Meski dia mengatakan itu aku tahu jika dia sedang kesakitan...
Tidak bisa, jika kami terus menyerbu Leaf akan....

"Gyaa.."
"Huawaa..."

Ini?! beberapa  tombak Antibody berhasil melewatiku lagi dan menusuk sayap Leaf, dia kehilangan kemampuan untuk terbang!

"Guha , maaf Tuan Nicho..."

Padahal sedikit lagi!!
berakhir, semuanya selesai ...Ugh apa aku tidak bisa melakukan apapun!! apa semuanya hanya akan menjadi kehancuran bagiku dan tanah ini?

"Jangan menyerah!!"

dan saat itu, tiba-tiba aku merasa ada seseorang menarik bajuku dari atas..

"Lilli?!!"

Ya itu adalah Lilli, dia menarik bajuku dan membawaku terbang menyerbu kearah tombak-tombak Antibody.

"Anda benar-benar merepotkan!!"

Mengatakan itu dia terus menariku kearah dimana musuh berada.

"Kalian tidak akan bisa menghalangiku!!! Tempest !!"

membuat tornado raksasa Lilli membuka jalan diantara tombak Antibody, itu hebat...

"Tuan Muda apa anda masih bisa bertarung?"
"Tentu saja luka seperti ini tidak akan menghentikanku!"

Meski aku bilang seperti itu pada Lilli, aku yakin jika dia tahu kalau aku hanya berbohong tapi, jika aku mengatakan kondisiku yang sebenanrnya aku yakin hal itu hanya akan membuatnya merasa bersalah, jadi aku tidak bisa melakukanya...

"Anda memang pintar mempermainkan perasaan orang..."
"Terima kasih atas pujianya..."

Aku merasa sedikit aneh dengan suasana yang dia buat, aaa~sepertinya dia sedang menahan amarahnya padaku... aku akan mengabaikanya, entah kenapa aku mulai berpikir kalau matipun tidak masalah....

"Hyaaaa"

Meningkatkan kecepatan geraknya Lilli melewati kerumuan tombak melalui jalan yang dia buat, tapi jalan tersebut menutup dengan cepat.

"Guu..."
"Lilli?!!"

Sebuah tombak menembus pundak kirinya!

"Tidak apa-apa..."
"tapi..."
"Gua.. giii..haaaggg"

Karena menahan sakit di pundak kirinya kecepatan Lilli menjadi berkurang dan hal itu menyebabkan tiga tombak lain menusuk paha, perut dan kaki kirinya...

"Guu, sudah tidak bisa... Tuan Muda dari sini saya serahkan sisanya pada anda!!"
"Heh? tu,tunggu,,, Uwaaaahhh!!"

Dia melemparku!!!
Sambil melihat semakin banyaknya tombak yang menusuk Lilli aku melesat menjauh darinya, aku akan mati.. aku akan mati... aku akan matiii!!!

Melesat tanpa kendali aku terbang menuju kerumunan tombak Antibody yang melindungi Goliath.
Mereka mengarahkan ujung tombaknya padaku!!
Aku akan benar-benar mati!!

"Jangan harap aku akan membiarkan anda mati begitu saja..."

Dan saat  itu sesuatu menyambarku dan membawaku terbang kelangit.
Apa ini? bulu?...ini benar-benar lembut dan...hangat...

"Hoya, sepertinya anda sedang dalam keadaan yang sangat buruk Tuan Muda."

Eh? suara ini...

"Ellena?!"
"Yooo"
"Apanya yang 'Yooo' ada apa dengan dirimu?... maksudku wujud ini?"

Saat ini Ellena sedang dalam wujud yang lebih aneh lagi dari sebelumnya, mungkin bisa di bilang dia sedang dalam Beast Mode seperti yang Leaf lakukan.

"Apa anda terpesona dengan keanggunan saya?"
"Yaa untuk ukuran seekor anjing penampilanmu sangat memukau..."
" Saya Rubah bukan anjing tahu! .."
"Eehh..."


Benar, dia sekarang berwujud seekor anji_ maksudku  rubah dengan bulu emas dan corak merah yang aneh, entah itu darah atau memang warna bulunya aku tidak bisa membedakannya karena dia mengalami banyak luka yang membuat banyak darah mengalir dari tubunya.

"Tapi kondisimu saat ini?"
"Tenanglah, saya sudah mengembalikan sedikit energi yang saya miliki..."
"Eh? benarkah?"
"Sebenarnya dari pada mengembalikan akan lebih tepat jika di katakan  memperlemah diri sendiri untuk menyesuaikan energi yang di perlukan.."
"Ah itu?..."

Apa maksudnya?...

"Lihat, sekarang aku hanya memiliki empat buah ekor..."
"huh? benar dimana lima yang lain ?...kau memotongnya?"
"Tentu saja tidak!... kemampuan seekor rubah dapat dilihat dari jumlah ekornya, semakin banyak ekor yang rubah miliki maka dia akan semakin kuat...jadi karena energi yang aku miliki tidak sesuai dengan energi yang aku butuhkan  saya menghilangkan beberapa ekor saya untuk  menyesuaikan kebutuhan energi."

Ah aku mengerti sekarang dia sedang memperkecil Output untuk menyesuaikan dengan cadangan energi yang dia miliki huh?

"ngomong-ngomong Ellena..."
"Umm?"
"Sampai kapan kita akan terus melesat kelangit?"
"Ah! aku lupa... ,kita harus melesat kebawah dan menghajar makhluk besar itu!"
"...."

Kau lupa!!!??
kita hampir saja menabrak kubah yang sudah didirikan Goliath tahu!

"Saya akan membawa anda ke pada Goliath dalam sekejap..."
"Huh?!!!.. gyaaaa....."

Melesat dari langit menuju daratan dengan kecepatan tinggi aku merasa seluruh tubuhku menjadi panas.
Aku terbakaar!!
Tunggu , dalam ketinggian ini seharusnya aku tidak mungkin terbakar karena bergesekan dengan atmosfir, lagi pula aku sedang berada di dalam kubah Goliath, lalu apa yang...

"Ellena?..."
"Jangan banyak bergerak atau anda akan terbakar api rubah yang saya buat..."

Jadi kau...

"Dengan Skill Self Burning kita bisa menerobos tombak-tombak itu dengan mudah, anda tidak perlu khawatir."
"Tidak, bukan itu masalahnya, apa kau tahu aku juga terbakar disini?!"
"Tenanglah anda tidak akan terluka, tapi tentu anda akan tetap merasa sakit karena api ini."
"Manusia tetap memiliki batas rasa sakit yang bisa mereka terima tahu."

Tapi seolah mengabaikan apa yang aku katakan Ellena terus melaju menembus barusan tombak hitam yang melindungi Goliath dengan api yang menyelubunginya.
Sepertinya aku harus menahan rasa sakit ini untuk sekarang, lagi pula tubuhku hampir mati rasa karena efek samping penggunaan Iona, jadi rasa sakit seperti ini masih bisa aku tahan.

"Ugh,"
"Ellena?"

Lalu tiba-tiba Ellena mengerang seolah dia menahan rasa sakit.
Ada apa denganya, aku merasa api yang dia gunakan untuk menerobos tombak-tombak ini juga semakin lemah.

"Cih , aku lupa jika Antibody bisa menguraikan mana..."
"Ellena..."
"Maaf tuan muda, sepertinya batasku hanya sampai disini..."
"Apa?"
"Jika dari sini harusnya bisa..."

Tunggu, apa maksudmu dengan 'seharusnya bisa?'...

"baiklah saya akan memulainya, anda juga harus bersiap-siap karena saya akan melempar anda dari sini."

Heh? serius, aku akan di lempar lagi?!!
Tunggu, jika dari jarak jauh ini pasti bisa...

"Aku mengerti..."

mengatakan itu, aku menyuplai mana pada Iona.

"Fire Vrille!!"

menembakan api dari keempat ekornya Ellena membuat sebuah celah pada kerumunan tombak Antibody, cih sayang seranganya tidak mengenai Goliath.

Tapi dengan celah itu...

"aku mulai!!"
"Tu,tunggu aku belum... hyaaa..."

Menggigit bajuku Ellena berputar beberapa kali dan dia menggunakan momentum tersebut untuk melemparku, bahkan sebelum aku mempersiapkan diri .

"Lakukan Tuan Muda!! guhhaaaa!!"

Dan tepat saat dia melemparku beberapa tombak menembus tubuhnya.

"Cih..."

Ellena maaf...
Tapi, dengan ini aku bisa menyerang langsung pada Goliath, akan aku akhiri semua ini dalam satu serangan....

"Iona's Salvation , Sword Angel Blade Art bentuk pertama, Gabriel Wisp!!"

Gabriel Wisp, adalah Skill serangan langsung yang berfokus pada kecepatan dan daya penetrasinya yang tinggi tapi, dengan keadaan tanpa pijakan saat ini aku tidak bisa menggunakan kemampuan skill ini secara maksimal.

Meski begitu...

"Iona, aku mohon padamu!!..."
"Saya mengerti, aku adalah ratumu, sebagai pedangmu keinginanmu adalah perintahku."

Terus menyuplaikan mana pada Iona aku menyerbu pada Goliath.

"Uwooohhhh!!"

Aku mendapatkanya, aku akan membunuhnya, aku akan mengakhiri bencana ini...

"Master saya akan memberi anda sedikit dorongan, jadi bertahanlah..."

Saat Iona mengatakan itu, sebua sayap cahaya muncul di punggungku.

" sayap ini tidak akan membuat anda terbang tapi dengan ini setidaknya anda bisa menambah kecepatan gerak dan momentum yang anda perlukan."

Itu adalah apa yang Iona katakan tapi, semuanya tidak berjalan sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi.
Hanya tinggal beberapa meter dari Goliath tapi seranganku terhenti, aku merasa seperti menabrak dinding yang sangat keras.

"ini..."
"Gawat Master, ini penghalang, dan sangat kuat!"

Penghalang? penghalang yang tidak bisa aku tembus bahkan dengan kekuatan seperti ini?!
Apa aku sudah tidak bisa melakukan appapun lagi?, apa perang ini akan berakhir seperti ini?
Tidak, aku meolak untuk menyerah! aku tidak boleh berhenti disini!

"Iona gunakan seluruh kekuatanmu untuk mendorong dinding ini."

Memberikan perintah pada Iona aku mempersiapkan lenganku.

"Tapi Master..."
"Aku tidak peduli pada apa yang akan terjadi... cepat lakukan.."
"Uuu.. saya tidak mau tahu lagi dengan apa yang akan terjadi pada anda!"

Setelah Iona mengatakan itu, aku merasakan kekuatan mengalir kedalam seluruh badanku bersama rasa sakit dari ototku yang menjerit, sayap cahaya di punggungku juga semakin membesar.

"Master tidak bisa, sejak awal makhluk besar itu sudah memusatkan seluruh kekuatanya pada penghalang... selain itu tombak-tombak hitam itu..."

Tunggu, apa yang terjadi pada tombak-tombak itu? kenapa mereka tidak menyerangku?
Dalam keadaanku saat ini harusnya mereka bisa membunuhku dengan mudah.
Dan saat itu aku menyadarinya, tombak-tombak itu mulai menusuk Goliath, tidak... akan lebih tepat jika dikatakan mereka menyatu kembali dengan Goliath...

Ah, aku mengerti sekarang, dengan menyerap kembali Antibody Goliath berusaha mengembalikan tenaganya, dengan kata lain saat ini dia juga dalam keadaan kritis seperti aku.
Sangat kritis bahkan harus memfokuskan semua Antibodynya untuk kembali kedalam tubuhnya.

"Begitu, sepertinya pria besar ini juga dalam kedaan kritis..."
"Tapi Master , dengan keadaan kita saat ini, kita tidak akan bisa bertahan lebih lama dari pada makhluk besar itu."

Benar, tubuhku tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi, aku sudah hampir gila dengan semua rasa sakit ini, rasa darah di mulutku juga sudah membuatku mual...
Bukan hanya itu, mataku juga mulai terasa sakit , sepertinya darah juga keluar dari mataku...
Kalau sudah begini tidak ada jalan lain...aku akan mengakhiri semuanya sekarang.

"Iona, kau belum menggunakan kekuatan penuhmu kan?"
"Tu,tunggu master..."
"Dagingku,  darahku, tulangku, ... hancurkan semuanya untuk mengakhiri bencana ini..."

Benar, tidak ada lagi waktu untuk mundur dan memulihkan diri, aku hanya bisa terus maju kedepan, karena itu...

"Ayo kita hancurkan makhluk menyebalkan ini... Iona's Salvation, Sword Angel Blade Arts bentuk pertama Gabriel Wisp Soul Requiem Include!!"

Aku mengucapkanya, keywords yang bahkan aku tidak tahu tapi aku bisa mengucapkanya.
Terus menekan pada dinding penghalang, aku memusatkan seluruh mana yang aku miliki pada Iona, dan sebagai gantinya dia memberikan semua kekuatanya padaku...

Dan saat itu aku mulai melihat banyak cahaya di sekelilingku, cahaya yang di penuhi oleh harapan...

"Cahaya ini?..."
"Benar, mereka adalah jiwa-jiwa yang sudah terbunuh dalam pertempuran melawan Goliath sebelumnya, Soul Requiem adalah kemampuan untuk mengubah harapan mereka yang sudah mati menjadi kekuatan.
Harusnya saya tidak memberi anda ingatan tentang Keywords ini, tapi yang terjadi biarlah terjadi entah kenapa saya merasa ada seseorang yang menyuruh saya untuk membiarkan anda menggunakan Keyword tersebut "
"Mengingat sesuatu yang seharusnya tidak aku ingat? apa-apaan itu... lalu harapan dari mereka yang sudah mati?"
"Anda juga mendengarnyakan apa yang jiwa-jiwa itu katakan?"

Kata-kata yang mereka katakan...harapan yang coba mereka titipkan padaku... ya aku mendengarnya.

*krak...

Dinding penghalang Goliath retak...
Tapi untuk mewujudkan semua itu, aku harus menembus dinding ini dan menyingkirkan Goliath!
Saat memikirkan semua itu sebuah teks bar muncul di depan wajahku, dan nama sebuah skill tertulis disana...sebuah skill yang akan mengakhiri bencana ini...

" Soul Requiem include Link skill>>>>Final Strike : Requiem Of Dusk!!"

Terus mendorong retakan pada dinding tersebut aku berhasil menembusnya.
Kali ini aku benar-benar mendapatkanmu, semuanya sedah berakhir...

Dan sesaat setelah Iona's Salvation menusuk Goliath, cahaya putih tiba-tiba memenuhi pengelihatanku.
Dan aku kehilangan kesadaranku...




4 Responses so far.

  1. lagi seru2 nya...malah selesai...wkwk. tunggu selanjutnya

  2. fiuh sepertinya chapter berikutnya bakal lama karena chapter depan akan masuk cerita baru hahaha tebakan aku ya
    tapi kenapa selalu pas lagi seru sih? wkwk

  3. makasih kk, minta krisarnya ya...

  4. chapter depan adalah Epilognya kk.. Arc baru masih saya susun... n mungkin beneran bakal lama wkwkkw.... minta krisarnya

Posting Komentar

    About Me

    Medusa Lilly Fans
    Lihat profil lengkapku

    Followers