. post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Background

Pages

Senin, 16 November 2015 di 19.03 Diposting oleh Medusa Lilly Fans 5 Comments


Prolog 1


Di sebuah mansion besar di tengah hutan seorang gadis muda sedang duduk di beranda sambil menikmati teh hitam dan parfait cake yang di sediakan oleh seorang pelayan yang selalu setia mengikutinya.
Rambut panjang dengan warna biru kristalnya sedikit bergoyang saat di terpa angin, menunjukan betapa anggunnya dia.

"Nona Asya apa ada sesuatu yang anda pikirkan?"
"Ummh? Reit, aku sudah bilang untuk bersikap normal padaku saat kita hanya berdua seperti ini."
"Saya rasa itu tidak mungkin, jika itu adalah 600 tahun lalu saya akan dengan santai berbicara pada anda, tapi saat ini anda adalah salah satu dari dua Raja Dunia, sepertinya terlalu lancang untuk saya berbicara dengan cara itu."

600 tahun, itu adalah waktu yang terlalu panjang untuk manusia tapi bagi mereka itu adalah hal biasa, karena gadis berambut biru kristal tersebut adalah salah satu dari dua orang yang di sebut sebagai "Raja di antara para raja",  Raja Dunia pertama Wisdom Princess Anasthasya .L. Rastaban sang raja peradaban.

Dan pelayan setia yang selalu mendampinginya adalah Reit Valencie Carjalaine, seorang penyihir besar yang merupakan peringkat ke 6 dari 13 Great Witches.

"Haaahhh, aku mengerti terserah apa katamu."
"Nona Asya..."
"Umm, Reit sepertinya aku akan meninggalkan tempat ini dalam waktu dekat, ada sesuatu yang harus aku selidiki."
"Apa maksud anda? Jika ada sesuatu yang ingin anda periksa anda hanya perlu memerintahkan saya."
"Unnn..."

menanggapi perkataan pelayannya yang mulai khawatir, Asya menggelengkan kepalanya.

"Jika ini hanyalah misi pengintaian terhadap wilayah  kekaisaran manusia dan kerajaan Demihuman aku akan menyerahkanya padamu tapi, kali ini berbeda."
"....."
"Aku merasakanya, perasaan yang sama ketika 'Orang itu' muncul."
"Maksud anda... raja baru telah lahir?!!"

Asya mengangguk...

"Tidak, itu tidak mungkin, dalam legenda sekalipun hanya ada dua raja yang di kisahkan."
"Aku tahu karena itu aku ingin memastikanya, dan kali ini  tidak akan seperti saat 'Orang itu' muncul, aku sudah melacaknya menggunakan kemampuan Zafare dan aku sudah mempersiapkan diriku dengan skenario terburuk yang mungkin terjadi."
"Tapi Nona Asya..."
"Aku tahu kau khawatir, tapi kali ini kita berurusan dengan seorang Raja Dunia, aku tidak akan membiarkan teman baiku berada di situasi berbahaya seperti itu."

Raja Dunia adalah sebutan bagi mereka yang sudah mendapatkan kekuatan dan hak untuk menantang dewa, dan bagi makhluk yang berjalan di atas bumi mereka adalah eksistensi superior yang tidak mungkin dihadapi, bukan karena seberapa kuat mereka, tapi karena itu adalah hukum yang sudah di tetapkan pada dunia ini.

Karena itu, akan berbahaya jika Asya membiarkan sahabatnya melaksanakan pekerjaan ini.

"Tapi, jika hanya mengawasi dan mencari informasi."
"Kau sudah pernah berhadapan dengan 'Orang itu' kan?."
"...."
"Raja Dunia bukanlah eksistensi yang bisa di anggap remeh, bahkan jika mereka baru saja terlahir bukan berarti mereka masih dalam keadaan lemah."

Mendengar perkataan Asya, Reit menundukan kepalanya, walau bagaimanapum apa yang di katakan oleh Asya benar.
Untuk seorang manusia biasa seperti dirinya meski dia adalah salah satu dari 13 orang yang disebut Great Witches Raja Dunia masihlah monster yang tidak mungkin di hadapi.

"Jadi Reit, tolong jaga Mansion ini selama aku pergi."
"Baik, Nona..."

Meski Reite mengatakan itu dengan nada terpaksa, Asya tetap menghiraukanya, walau bagaimanapun Reit adalah sahabat penting untuknya jadi, meski apa yang dia lakukan membuat Reit tidak nyaman jika itu bisa melindungi Reit, Asya akan tetap melakukanya.

Asya memutuskan untuk memulai perjalanya 2 hari dari sekarang, dan sekarang dia harus mempersiapkan semuanya untuk menghadapi hal buruk yang mungkin akan terjadi.

Prolog 2

"Nama saya, Kitty Ellenoela Antharas, senang bertemu dengan anda Tuan Nicholas Edward Silvester."

Gadis kecil itu menunnduk dengan sangat anggun seolah itu adalah gerakan alaminya, dan aku hanya bisa memandangnya dengan bingung, siapa dia?

"Leon? dia kakakmu?"

Jika aku ingat dia juga memiliki nama keluarga yang sama dengan Leon, selain itu di lihat dari umurnya dia hanya sedikit lebih tua dari Leon.

"HOoohh, sepertinya anda lupa dengan nama saya Tuan Muda Silvester, untuk seorang bangsawan anda sangat tidak sopan."

Apa maksudnya dengan lupa? aku bahkan tidak mengenalnya.
Apa pemilik tubuh ini sebelumnya pernah bertemu dengan anak ini? sambil memikirkan itu aku mengangkat tubuhku dan duduk di ranjang.
Terima kasih karena bantuan Ellena rasa sakit di tubuhku sudah banyak berkurang.

"Maaf, banyak hal sudah terjadi padaku dan sekarang aku benar-benar tidak ingat apapun tentang dirimu."

Yah, setidaknya aku harus memberi alasan padanya, aku tidak mau berurusan dengan gadis kecil seperti dia, jika dia adalah kakaknya Leon mungkin dia sama sombongnya dengan adiknya, ayau mungkin jauh lebih buruk.

"HOooh, begitukah? baiklah, kalau begitu saya akan memperkenalkan kembali diri saya, nama saya Kitty Ellenoela Antharas, Grand Master dari keluarga Antharas sekaligus peringkat ke 4 dari Great Witches."

Huh? tunggu sebentar, bukankah itu adalah gelar yang terlalu besar untuk seorang bocah? Maksudku Grand Master?

"Seorang Jenius huh?"

Tanpa sadar aku menggumakan itu, dan menanggapi apa yang aku katakan Ellena disampingku berdiri.

"Maaf tuan muda sepertinya anda tida mengerti dengan situasi saat ini."

Ellena mengatakan itu dengan sikap formal ala maid yang jarang aku lihat.
Hey, kau juga bersikap seperti itu?

"Umm?"
"Meski dia terlihat muda sebenarnya dia kebih tua dari yang terlihat."

Hmmm, aku pernah mendengar jika para penyihir wanita suka memalsukan umur mereka dengan ramuan, jadi itu sungguhan ya?

"Benar sekali, setidaknya saya sudah hidup selama hampir 3000 tahun."

Sambil menyelaku dan Ellena , Kitty membusungkan dada menyedihkannya.

"Ummm, nenek loli?"

Dan tepat setelah aku mengatakan itu lima buah tombak es sudah mengelilingi kepalaku.
Ooh, entah kenapa perasaan di ambang kematian seperti ini membuatku bernostalgia~
Tunggu! ini bukan saatnya memikirkan hal aneh seperti itu!!

"Tuan Muda, anda benar-benar....anda tahu di hadapan bangsawan satu kalimat yang salah bisa mengakibatkan perang wilayah."

Ellena menepuk dahinya keras menanggapi apa yang sudah aku lakukan, dan yang lebih buruk, wajahnya menjadi hitam seolah dia adalah monster yang akan memakanku hidup-hidup
Maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi!!

"Tuan Silvester, akan saya anggap penghinaan ini tidak pernah terjadi, jadi bisa kita lanjutkan ke topik utama?"
"Uuhh, Ummm... tentu..."

Bersamaan dengan menghilangnya tombak-tombak es tersebut gadis bernama Kitty tersebut mengembangkan senyumnya.
Ugh, setelah Cerudim sekarang muncul satu lagi orang dengan kepribadian menyeramkan.

"Sebelumnya saya aingin menyampaikan permintaan maaf saya atas apa yang sudah dilakukan cucu saya sebagai penerus keluarga Antharas."

Mendengar gadis bernama Kitty itu bicara Leon di sampingnya mengerutkan pundaknya.
kemudian aku memotong perkataanya.

"Maaf, Nona Antharas, aku tahu kalau kau sangat menjunjung tinggi etika kebangsawanan, tapi aku akan lebih senang jika kita bisa saling bicara tanpa mempedulikan formalitas."

Menanggapi perkataanku gadis itu tersenyum kembali.
Benar, sejujurnya aku tidak terlalu suka dengan kekakuan seperti ini, ah mungkin aku juga harus mengatakanya pada pelayan dan prajurit yang lain, dan saat aku memikirkan itu gadis itu meneruskan dengan kalimat" Begitukah?" sambil menunjukan senyum manis tapi penuh duri.

"....Baiklah aku mengerti, mari kita bicara selayaknya teman."

Sudah aku duga, aku tida suka dengan gadis ini.

"Pertama, untuk apa yang sudah terjadi di wilayah ini sudah sampai pada pihak kerajaan sejak 2 hari yang lalu, dengan kata lain sudah tidak mungkin bagi keluarga Antharas untuk menutupi masalah ini."

Sejak dua hari yang lalu? sepertinya informasi menyebar dengan sangat cepat di dunia ini  meski teknologi masih sangat minim.

"Akan tetapi, dengan jumlah kerusakan yang sudah di hasilkan dan keadaan finasial keluarga kami saat ini, kami tidak bisa memenuhi tuntutan yang sudah di berikan oleh kerajaan tanpa adanya timbal balik yang setara."
"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?"

Aku mengerti jika jumlah ganti rugi kerusakan ditentukan oleh kerajaan, tapi jika keluatga yang bersangkutan tidak bisa memenuhi tuntutan lalu apa yang akan terjadi?

"Mudahnya, kami menolak untuk memenuhi tuntutan kerajaan."
"Tunggu, jika kau melakukan itu bukankah akan ada konsekuensi lain yang akan di tujukan pada keluarga Antharas?"

Saat aku menanyakan itu, gadis itu melirik kearah Leon yang gemetar.

"Aku akan menyerahkan anak ini pada kerajaan."
"Apa maksudmu?, apa yang akan terjadi padanya?"
"Itu adalah urusan kami dengan kerajan, kau tidak perlu__"
"Aku bertanya padamu apa yang akan terjadi pada Leon?!! Maaf, tapi aku tidak suka dengan pembicaran berbelit-belit seperti itu, jadi aku akan langsung pada apa yang ingin aku bicarakan."

Untuk beberapa saat aku merasa gadis itu melihatku dengan tatapan dingin, tapi aku mengabaikanya hingga akhirnya dia menjawab dengan kalimat " Baiklah..."

"...aku akan menjawabnya, perusakan wilayah kerajaan bahkan sampai membangkitkan roh pembawa bencana yang sengaja disegel dalam hutan terlarang, hal seperti itu sudah merupakan kejahatan besar dimana hidup pelakunya dipertaruhkan."
"Dengan kata lain..."
"Dia akan di eksekusi."

Eksekusi? hukuman mati?!!

"Tunggu, dia hanya anak kecilkan?"
"Itu benar, tapi aturan di negeri ini adalah setiap orang menanggung setiap dosa masing-masing dari anak kecil sampai orang tua, satu-satunya menghindari keasalahan adalah dengan membuat orang tersebut memaafkanya atau jika orang tersebut tidak menganggap kesalahan pelaku."

Aturan gila macam apa itu, apa mereka tidak memberikan perlindungan pada anak di bawah umur?!

"OK, aku tidak akan menggap kejadian ini, jadi sekarang aku bisa mengirimkan proposal pembatalan hukuman kan?"
"Apa kau gila, dengan sekala kerusakan seperti ini tidak mungkin kerajaan menerima alasan seperti itu, bahkan jika kau tidak menganggap kejadian ini kau tetap tidak memiliki otoritas mengajukan pembatalan dengan alasan seperti itu."
"Baiklah, aku mengerti anggap saja aku sudah memaafkan apa yang sudah terjadi."
"Meski begitu, kami tetap akan terkena tuntutan dari kerajaan."
"ugh..."

Rumit sekali!!"

"Maaf Tuan Muda."

Kemudian Ellena tiba-tiba memotong percakapan.

"Saya hanya ingin mengabarkan tentang keuangan kita, dengan apa yang sudah terjadi, dan untuk memberikan penghormatan pada para prajurit dan petualang, kita sudah kehabisa emas saat ini."
"APAA!!!"
"sebenarnya, sebagaian besar di hasilkan oleh serangan Goliath yang mengenai ruang harta sehingga sebagian besar emas menguap karena serangan tersebut."

Ugh, apa-apaan ini? Dengan kata lain sekarang aku bangkrut?!
Astaga, apa-apaan ini!

"Sepertinya kau sedang dalam masalah besar, Tuan Silvester."
"Ugh..."
"Baiklah, sepertinya aku memiliki ide bagus untuk menyelesaikan masalah ini."
"Be,benarkah..."
"Seperti apa yang sudah kau katakan sebelumnya, kau bisa mengirimkan proposal pembatalan eksekusi, dan biarkan keluarga Antharas membayar tuntutan dari kerajaan."
"Kupikir, keadaan keuangan kalian sedang tidak bagus?"
"Itu benar karena itu hubungan timbal balik diperlukan untuk mengatasinya."
"Apa maksudmu?"
"Ingat aku tidak ingin memaksamu, tapi jika kau mau kau bisa menjadi pengajar di akademi yang aku pimpin."

Hah? Ide macam apa itu?

"Intinya, aku hanya ingin memanfaatkan namamu sebagai 'Clever Rabbit' dan kau akan tetap mendapat bayaran setara dengan para guru bangsawan yang mengajar disana."

Jika aku pikir lagi, sepertinya ini pertukaran yang tidak terlalu buruk, tidak, justru terlalu baik dengan keadaan kami saat ini.
Tapi, memanfaatkan namaku sebagai Clever Rabbit, entah kenapa aku merasa tidak enak dengan kalimat itu.

"Umm, jika kau membayar apa yang dituntutkan kerajaan lalu apakah wilayah ini juga akan mendapat dana perbaikan dari kerajaan?"
"Tentu saja."

Baiklah apa yang harus aku lakukan sekarang? apa aku harus melewatkan kesempatan ini? Tidak, mungkin tidak akan ada lagi kesempatan kedua.

"Baiklah aku ambil pekerjaan itu."

Meski aku tidak tahu apa yang harus aku ajarkan tapi setidaknya aku akan mencoba.

"Baiklah Tuan Silvester, dengan begini urusan kita selesai."

Mengatakan itu, Gadis itu menunjukan senyum manis penuh durinya lagi.
Entah kenapa aku merasa akan ada hal merepotkan yang terjadi.
Aku pernah mendengar, tidak akan ada hal bagus yang terjadi jika kita membuat perjanjian dengan Witches(penyihir) tapi untuk saat ini aku harus melakukannya.








5 Responses so far.

  1. Mantap,lanjut vroh. :ob

  2. lanjut kk

  3. Sankyuu ^_^... ikutin terus y kk

  4. SIAAPP!!!

  5. pokoknya aku dukung terus kk

Posting Komentar

    About Me

    Medusa Lilly Fans
    Lihat profil lengkapku

    Followers