Part 1
Senja menjelang malam, aku memasuki tenda khusus yang sudah di siapkan untuku.
"Haaahh, ku pikir aku akan kembali ke tenda pengobatan itu lagi. tapi syukurlah jika mereka sudah menyiapkan tenda untuku."
Meski di sebut sebagai tenda khusus sebenarnya tidak ada yang berbeda antara tenda ini dan tenda yang di gunakan pengungsi lainya.
Kalaupun di sebut berbeda mungkin karena tenda ini hanya aku sendirian yang menempatinya.
Kemudian saat aku membaringkan tubuhku untuk beberapa saat di sebuah ranjang kecil di tentda tersebut, entah kenapa aku menjadi sedikit merasa kesepian.
"Uuu, mungkin sebaiknya aku bergabung dengan pengungsi lain."
Memutuskan hal itu aku bangun dari posisiku dan berjalan keluar tenda dengan tongkat penyangga yang masih harus aku gunakan untuk berjalan.
"Ah, aku lupa, ada sesuatu yang harus aku periksa."
Mengatakan itu aku menggerakan jari di depanku secara vertikal dan kemudian bersamaan dengan bunyi kling* Magic windowku terbuka.
Dan saat aku memeriksanya...
Name: Nicholas Edward Silvester
Level: EX
STR(Stength): 60+90
INT(Intellegent): 40+60
AGI(Agility): 80+ 70
VIT(Vitality): 30+40
Magic
Biblioth
Include
Link Angel
Spell
Enchantment Aura
Uh? level EX? apa maksud dari level EX?
Baiklah mungkin aku harus menanyakanya pada Iona.
Hmm,.hampir tidak ada perubahan pada STAT dasarku, sepertinya STAT dasar menunjukan pengaturan dasar ketika manusia di lahirkan jadi STAT dasar tidak akan berubah apapun yang aku lakukan, dan sepertinya, sebagai ganti dari hal tersebut aku memiliki Plus point setiap aku menaikan levelku di dunia ini.
Tapi apa point yang aku dapat sudah cukup bagus? entahlah mungkin sebaiknya aku tidak terlalu memikirkannya.
Dan kemudian magic, sepertinya aku mendapat dua skill tambahan di slot magic ku.
"Hmm, jadi Include juga masuk dalam kategori magic huh?"
Untuk Include aku sudah mengerti prinsip penggunaanya, simpelnya Include akan membuatmu bisa menggabungkan sebuah elemen atau trick ada Skill atau Item yang kau gunakan, dan dengan Key Words tertentu kau juga bisa mempengaruhi bahkan merusak sebuah hukum yang berlaku di dunia ini.
Dengan kata lain Include memiliki fungsi mirip dengan Fusion Tools dengan sedikit Cheat di dalamnya.
"Sepertinya Skill ini sangat cocok untuk karakter Cheat sepertiku."
Mengabaikan apa yang barusan aku katakan, aku melanjutkan pada magic ketiga.
Link Angel huh? mungkin aku harus memeriksanya, dan saat aku menekan icon tersebut sebuah teks bar muncul.
-Link Angel
Selama 11 detik bisa menggunakan Stance Sword Angel Blade Arts Stance, ketika magic ini diaktifkan Skill Raphael Blessing akan otomatif aktif.
Eehhhh!!! hanya 11 detik?!! Serius??
"Ini tidak bercandakan? Hanya sebelas detik?!!"
Dengan waktu seperti itu aku hanya bisa menggunakan satu skill tahu!!
Mungkin sebaiknya aku bertanya pada orang yang bertanggung jawab dengan masalah ini.
"Iona oi Iona, kau mendengarku kan."
Sambil memejamkan mataku aku memanggil Iona yang terhubung denganku melalui magic Biblioth ,berharap untuk mendapat sebuah jawaban aku terus memanggilnya.
Iona, dia adalah High Legendary Spirit yang di sebut sebagai Sang Ratu Pedang, dan disandingkan dengan namanya sebaga Ratu Pedang dia juga di sebut sebagai Bibliotecaria dari Nividia, penjaga dari sebuah perpustakaan sihir yang tersembunyi didalam celah dimensi, perpustakaan yang di sebut sebagai perpustakaan yang menyimpan pengetahuan dari segala jaman.
Dan yang lebih menakutkan, aku sempat mendengar bahwa dia adalah Spirit yang bahkan raja dewa tidak mau berurusan denganya.
(Hoaaamm... master ada apa?}
Kemudian suara Iona terdengar di dalam kepalaku, Umm, dari suaranya dia terdengar lelah seolah baru bangun tidur.
"Kau tidur?"
(Ummm, mempercepat regenerasi untuk menyatukan tubuh Master dengan daging naga tidaklah semudah yang di bayangkan Master, apa lagi jika aku juga harus menahan daging naga agar tidak menelan kesadaranmu secara bersamaan.)
"Tunggu, menelan kesadaranku?"
(Oops, sepertinya aku terlalu banyak bicara, anda tidak perlu memikirkanya...)
Apa maksudmu dengan tidak perlu memikirkanya?!!
Bagaimana aku bisa melupakanya setelah mendengar hal berbahaya seperti itu!!
(Aku sudah memasang banyak penahan pada tubuh Master jadi untuk saat ini keadaan Master relatif aman.)
"Meski begitu hal itu tidak menghilangkan fakta bahwa ada benda berbahaya di dalam tubuhku kan?"
(Sangat di sesalkan, tapi itu benar.)
Jangan mengatakan sesuatu seolah kau tidak ada sangkut pautnya dangan hal ini!
Aku ingin mengatakan itu tapi aku sudah tidak bisa lagi membuat bantahan karena kepalaku mulai sakit mimikirkan apa yang akan terjadi padaku setelah semua ini.
"Baiklah aku mengerti, aku tidak akan mempermsalahkanya."
(Eh? anda tidak marah?)
" Meski aku marah sekalipun, semuanya sudah tidak mungkin untuk diubah kan?"
(.....)
"Setidaknya, karena kau menggabungkan tubuhku dengan benda berbahaya itu sekarang aku mendapat kembali hidupku."
Ya, setidaknya masih ada sisi positif yang aku dapat.
Ah benar, ada yang harus aku tanyakan pada Iona.
"Iona, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan."
(mmmh? apa itu?)
"Kau tahu saat aku melihat magic windowku aku melihat bahwa levelku menjadi EX , sebenarnya apa itu EX?"
(EX?... Oh Itu berarti Exception, dengan kata lain level Master sekarang sudah berada di luar aturan dunia ini, semua efek skill dan hukum yang berbasis level tidak akan bisa mempengaruhi Master.)
Tunggu sebentar dengan kata lain tidak peduli level berapapun Item yang aku gunakan aku tidak akan mendapat pinalty?
(Ya, dan itu adalah salah satu keuntungan yang Master dapat.)
"Tunggu sebentar bukankah itu agak berlebihan."
(Untuk seorang raja, pengecualian seperti ini bukanlah sesuatu yang berarti.)
Raja?
Iona selalu mengatakan hal seperti itu saat mendiskripsikan kemampuan yang aku dapat, tapi...
"Aku sama sekali tidak mengerti, apa maksudmu dengan memanggilku Raja?"
(Ahh~ master tidak perlu memikirkan hal itu, suatu saat Master akan mengerti dengan sendirinya.)
"Mmmhh... bukankah akan lebih mudah jika kau memberitahuku sekarang juga?"
(Tapi, akan menjadi membosankan jika aku katakan semuanya sekarang.)
"Ugh, baiklah terserah apa katamu."
(Umm, anda tidak marah?)
"Unn, tidak sama sekali, kupikir kau benar, akan membosankan jika aku tidak berusaha memperoleh apa yang aku ingin dapat dengan tanganku sendiri"
Hmm, benar, lebih tepatnya jika aku belum ingin mengetahuinya sekarang.
Raja, sebutan seperti itu harusnya hanya di peruntukan bagi mereka yang memiliki kekuasaan yang besar.
Dan untukku disebut dengan julukan seperti itu...
Entah kenapa aku merasa tidak nyaman dengan keadaan ini.
(Master, aku merasa Master sedang takut.)
:"Eh?..."
(Aku mungkin tidak bisa mengetahui apa yang sedang Master pikirkan tapi, karena kita terhubung dengan kontrak khusus aku tetap bisa merasakan perasaan yang Master rasakan, Ummh, apa master takut padaku?)
"Itu..."
Bahkan aku sendiri tidak tahu...
"Unn, aku sendiri tidak tahu, aku hanya takut jika kekuatan yang aku terima darimu akan membuat diriku berubah."
Seperti kebanyakan antagonist badas yang ada dalam novel atau komik yang pernah aku lihat.
Ya, beberapa dari mereka adalah orang baik yang menjadi jahat karena di gilakan oleh kekuatan yang mereka miliki, dan aku tidak mau jika harus berakhir seperti itu.
Dan kemungkinan itu semakin tinggi dengan ditanamnya daging Abyss dragon di dalam tubuhku.
"Iona, jika suatu saat nanti daging naga ini benar-benar menelanku, apa kau bisa dengan paksa membatalkan kontrak kita?"
(Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, aku adalah orang yang sudah membuat Master menjadi seperti ini karena itu, aku akan bertanggung jawab sampai akhir.)
"Begitukah? Kalau begitu berjanjilah, Jika hal itu terjadi maka segera batalkan kontrak kita dengan paksa kemudian..."
Untuk beberapa saat aku merasakan dadaku menjadi sesak, tapi aku tetap harus mengatakannya...
"Iona, tolong bunuh aku."
(Apa Master serius dengan hal itu, jika Master benar-benar menjadi gila karena di telan Abyss Dragon yang ada di dalam tubuh Master, satu-satunya orang yang pantas di salahkan hanyalah aku, karena akulah yang bertanggung jawab dengan semua yang sudah terjadi.)
"Aku tahu, karena itulah aku ingin kau melakukan itu."
(......)
"Karena kau adalah orang yang sudah membuatku menjadi seperti ini, karena itu aku ingin kau bertanggung jawab sampai akhir. Selain itu, jika aku benar-benar menjadi Abyss Dragon yang di kutuk dan bahkan tidak boleh ada didunia manapun, bukankah naga seperti itu hanya bisa di bunuh oleh roh pedang terkuat."
Dan saat itu, Iona tiba-tiba terdiam...
"Umm, apa permintaanku terlalu berat?"
(Iya...)
"Ah, maaf...sudah kuduga sepertinya memang terlalu berat ya."
(....)
"Tapi, jika mungkin aku ingin kau melakukanya sebelum aku membunuh banyak orang."
(Master, aku masih terlalu lelah, aku akan tidur lagi.)
Dia menghindariku huh...
Ah!! Aku lupa tanya alasan dia membuatku terus hidup, selain itu aku juga masih belum menanyakan tentang Skill Link Angel...
Mmmmh, mungkin sebaiknya aku membiarkan dia istirahat untuk saat ini, aku akan menanyakan itu lain waktu.
Dan dengan begitu, aku kembali berjalan menuju tenda para pengungsi.
Part 2
"King Of The End?!!"
"Harap tenang yang mulia, anda tidak perlu terlalu memikirkanya, Meski dia memiliki Tittle 'Yang membawa Akhir' bukan berarti dia adalah raja yang akan membawa akhir dunia."
Mendengar Aurora Lucretia menjelaskan hal itu, Anasthasya menarik nafas dalam untuk menenangkan dirinya.
"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan, Aurora?"
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, raja dunia ketiga adalah orang yang akan membawa sebuah akhir dari sebuah cerita."
"Guu, karena itulah aku bertanya apa sebenarnya yang ingin kau katakan!, bisa kah kau menjelaskan dengan lebih sederhana."
"Haaah, baiklah, intinya dia adalah orang yang akan membawa akhir dari sebuah era."
"Akhir dari sebuah era?!"
"Ya, dan apa anda tahu, ada satu hal penting yang di perlukan untuk mengubah sebuah era?"
"Hal penting?"
"Ya, hal penting... sederhananya hal penting itu haruslah sesutu yang bisa mengubah alur dunia, dan King Of The End adalah orang yang diperlukan untuk membuat hal itu terjadi."
Seuatu yang bisa mengubah alur dunia, hal besar macam apa yang bisa membuat sesuatu yang absurb seperti itu terjadi?
Tidak, ada satu hal yang bisa membuat seuatu seperti itu terjadi dengan cepat.
"Perang? apa kau ingin memberitahukan bahwa dia akan membawa perang besar di masa depan?"
"Siapa yang tahu, Urd adalah Ancient Spirit yang berkuasa atas masa lalu, denga sumber kekuatan seperti itu tidak mungkin saya bisa melihat jauh kemasa depan."
Benar, Aurora Lucretia adalah Dark Elf yang menjaga Urd Of The Past, harusnya tidak mungkin baginya bisa melihat masa depan.
Memikirkan itu Anasthasya memejamkan matanya sebentar.
"Raja yang membawa akhir, King Of The End, dia adalah raja yang berbeda dengan kalian para raja yang sudah lahir lebih dulu. Yang mulia apa anda tahu kenapa para raja dunia ada di dunia ini?"
"....."
Mendengar pertanyaan itu Anasthasya hanya bisa terdiam, Anasthasya tahu jawaban dari apa yang Aurora tanyakan tapi, karena hal itulah dia tidak mau menjawab.
"Sepertinya anda menolak untuk menjawab."
"Mmmhh!"
"Apa anda takut mengakui alasan eksistensi anda di dunia ini."
"Aurora, apa kau ingin membuat masalah denganku?!"
Memandang Aurora dengan tajam Anasthasya mengataka itu dengan nada mengancam, merasakan tekanan aura dari Anasthsya keringat dingin mulai muncul di kulit pucat Aurora Lucretia.
Sepertinya Aurora sudah terlalu berlebihan saat bermain dengan api yang ada di hadapanya.
Menghadapi Anasthasya yang mengeluarkan tekanan aura yang sangat kuat, Aurora Lucretia tidak bisa mengtakan apapun.
Ekspresi ketakutan yang sudah lebih dari 300 tahun tidak dia tunjukan akhirnya muncul di wajahnya.
"Aurora aku tahu kau adalah salah satu dari orang-orang yang sudah mendapat gelar Great Witch, terlebih lagi kau membawa kekuatan dari Ancient Spirit di tanganmu meski begitu akan aku tekankan ini padamu..."
Untuk beberapa saat Aura yang Anasthasya keluarkan menjadi lebih kuat dari sebelumnya, bahkan cukup kuat untuk mengguncang dimensi di sekitarnya.
Dan bersamaan dengan keadaan itu, Anasthasya menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan pada penyihir di depanya dengan tegas.
"Ketahuilah tempatmu!!"
Ya, meski Aurora Lucretia adalah salah satu dari 13 orang yang disebut Great Witch,tapi bagi orang-orang yang sudah mendapat gelar Raja Dunia, mereka hanya seperti sekumpulan serangga yang bisa di hancurkan kapan saja.
Ya, walau bagaimanapun Raja Dunia adalah eksistensi yang berada di luar aturan dunia ini.
"Baiklah aku tidak akan menanggapi apa yang sudah kau katakan padaku dengan serius, anggap saja ini sebagai balasan karena kau sudah membantuku."
Mengatakan itu pada Aurora Lucretia, Anasthasya meninggalkan ruangan tersebut...
"Sudah aku duga, aku harus memperbaiki kebiasaanku yang terlalu banyak bicara, Ugh tadi itu hampir saja, ku pikir aku akan mati."
Melihat Anasthasya yang keluar melalui pintu, Aurora meletakan tangan di dadanya sambil mengatakan hal tersebut.
kemudian setelah menenangkan dirinya , Aourora melihat keluar jendela, melihat langit pucat yang menaungi rawa dimana dia tinggal.
"Raja Dunia huh, eksistensi yang ada untuk membawa kekacauan pada dunia, dan sekarang bahkan sang Raja Yang Membawa Akhir sudah muncul.
Hmmm raja pertama King Of Civilization Wisdom Princess Anasthasya, Raja kedua King Of Thousand Demon Demon Prince Dias, dan sekarang King Of The End yang belum di ketahui juga sudah muncul, Dua kunci dan satu pintu sudah berkumpul di sebuah altar yang di sebut dunia, aku benar-benar tidak sabar melihat apa yang akan keluar dari pintu tersebut."
Part 3
Setelah susah payah berjalan sampai ke tenda para pengungsi, akhirnya aku sampai, dan saat aku membuka tirai tenda...
"HmmPPP!!!...."
"...."
Aku melihat Leaf yang diikat dengan tali meronta di atas ranjang.
Mmmhh, apa aku salah tenda? apa ini ruang penyiksaan?
Guu, mana mungkin di tempat pengungsian ada tenda penyiksaan kan?!!
"Ah tuan muda selamat datang, kami sedang mencoba menyuntikan obat penetral racun pada Leaf untuk menghilangkan racun yang di keluarkan makhluk hitam itu, tapi dia terus melawan jadi kami mengikatnya."
Lilly menyambutku sambil menekan Leaf di ranjang.
"....."
Bagaimana kau bisa melakukan itu pada Leaf dengan ekspresi santai?!!, aku ingin mengatakan itu, tapi aku tidak sanggup menggerakan mulutku.
Dan saat itu tirai tenda kembali terbuka...
"Huh?! Tuan Nicho!!"
"Miaw!!!"
Ah, itu Emisa dan Noir, tunggu kenapa kalian memasang pose aneh setelah melihatku?
"Anu, kenapa kalian..."
"Hau..."(Emisa)
"Hiii..."(Noir)
Mereka langsung menjauh saat aku mendekati mereka.
"Eh?"
Ke,kenapa kalian tiba-tiba bersikap seperti itu padaku?
"Mmmmh? Emisa, Noir kenapa kalian tiba-tiba bersikap seperti itu pada Tuan Muda kita?"
melihat tingkah mereka berdua Lilli menanyakan itu.
"....."
"...."
Dan mereka tidak menjawab sama sekali, tunggu kenapa pipi mereka menjadi merah?!!
Aku mencoba memikirkan kesalahan apa yang sudah aku buat, tapi tiba-tiba aku merasakan ada tangan yang mencengkram pundakku erat.
"Tuan Muda, Jelaskan tentang hal ini sekarang, apa yang sudah anda lakukan pada mereka saat aku tidak ada?"
"Tu,tunggu sebentar, Lilli kenapa kau tersenyum aneh seperti itu? kenapa ada aura hitam yang keluar
disekelilingmu?"
Dan saat itu...
"Hoya...apa yang sedang terjadi di sini?"
Ellena memasuki ruangan ini juga.
"Hmmmpppp!!!"
Ah, Leaf masih terus meronta, apa dia menginginkan pertolongan dariku?
Dan saat aku akan mendekati Leaf...
"Tuan muda masih ada sesuatu yang harus anda jelaskan pada saya'kan?"
Ah, Aura hitam yang menutupi tubuh Lilli menjadi semakin kelam.
"Ellena aku serahkan masalah Leaf padamu, ada urusan yang harus aku selesaikan dengan tuan muda."
"Ah, baiklah, Leaf mari kita bersenang-senang sebentar."
Mengatakan itu, Ellena menerima suntikan yang Lilli pegang. Tunggu, kenapa kau membuat senyum menyeramkan seperti itu?
"HmmmPPPP!!!!"
Ah, Leaf maaf tapi tolong jangan melihatku denganc ara seperti itu, aku juga sedang dalam masalah di sini.
"Baikllah Tuan Muda tolong jelaskan apa yang terjadi..."
"Umm, Lilli kenapa kau berkata seolah aku sudah melakukan haol buruk pada mereka?"
Pada akhirnya aku menghabiskan 10 menit penuh untuk menjelaskan apa yang terjadi.
Dan Leaf, aku tidak tahu apa yang terjadi padanya karena saat aku kembali...
"Tuan Nicho jahat!!"
Dia mengatakan itu padaku.
Kenapa jadi aku yang salah?!
Flap* Flap * Flap*
Ellena menepuk tanganya untuk mengambil perhatian kami.
"Baiklah semuanya dengarkan baik-baik..."
Menyilangkan tanganya Ellena membuat senyum pada kami semua, kemudian dia memulai penjelasanya dengan kata "Begini..."
"...Tuan muda kita akan pergi ke ibu kota untuk memenuhi permintaan Nona Antharas yang datang kemarisiang tadi."
Aah, jadi soal maslah itu...
Benar, karena masalah keuangan yang kami alami aku menerima, tawaran gadis bernama Kitty itu untuk menjadi guru di akademi yang dia pimpin.
Lalu Ellena melanjutkan penjelasanya.
"Sebenarnya aku berniat mendampingi Tuan Muda kita tapi, karena banyaknya masalah yang harus aku selesaikan setelah banyaknya kerusakan yang terjadi, aku memutuskan untuk memilih seseorang untuk menggantikan ku."
"Akuu!!!"
Dan saat itu Leaf mengangkat tanganya.
"A,Aku juga.."
Dan suara yang kedua adalah...
"Ah Tuan Nicho ada apa?"
"Blance sejak kapan kau ada disini?!!"
"Baru sa-JA!!"
"Ugu!!"
Dia langsung memeluku dengan erat!!
"Ah jadi semuanya sudah berkumpul"
"Ummh, Ellena sepertinya Tuan Oliver belum kembali."
"Ah, dia bilang ingin mengunjungi beberapa desa di sekitar kota untuk melihat apa yang terjadi."
"Umm, begitu..."
Mendengar Ellena menjelaskan itu Lilli duduk di sebelahnya.
"Nah, dan ekarang untuk menentukan siapa yang akan ikut dengan Tuan Muda kita akan mengadakan kuis."
"Umm, Ellena bukanya akan lebih baik jika kau langsung menunjuk salah satu dari mereka?"
"Baiklah semuanya berbaris di depan sini, kau juga Lilli..."
Tunggu kenapa dia mengbaikanku saat aku memberi saran?
"Eh? aku juga?"
"Lilli kau mungkin adalah Head Maid di sini tapi, aku masih tetap tangan kanan Tuan Muda, jadi kau harus menuruti perintahku."
"Uuu...dasar tidak adil."
Kau mengatakan itu tapi kau tetap mengabaikan orang yang kau sebut 'Tuan Muda' itu.
Guh, hanya perasaanku atau seorang 'Tuan' memiliki peringkat terendah di saat seperti ini?
"Jadi, jadi... apa yang akan kita lakukan?"
Leaf menanyakan itu dengan semangat, kenapa kau sesemangat itu?
"Umm, kita akan mengadakan tanya jawab sederhana seputar Tuan Muda dan siapa yang menang akan mendapat hak untuk ikut denganya."
"Hey kupikir membuat seseorang menjadi topik pertanyaan tanpa meminta persetujuan dari orang yang berkaitan itu tidak sopan kan?"
"Baiklah, semuanya siap?!!"
Aku diabaikan lagi?!!!!
"""Oooohhh!!!"""
Dan kalian semua jangan menjadi semangat karena ide aneh yang Ellena buat!!
"Baiklah pertanyaan pertama! apa makanan kesukaan Tuan Muda?"
" Kuram udang!!"
Makanan apa itu? bahkan aku belum pernah mendengar nama itu!!
"Baiklah sepuluh point untuk Lilli!"
Jangan memutuskan seenaknya!!
"Pertanyaan berikutnya, warna yang paling Tuan Muda sukai?"
"Hitam!"
"Baiklah 10 point untuk Leaf!"
Hey!!!.... Eh, tapi dia benar, tunggu apa aku pernah mengatakan sesuatu tentang warna yang aku suka?
Dan setelah satu jam...
"baiklah untuk saat ini Lilli memimpin dengan 120 Point dan di bawahnya adalah Leaf dengan 80 point."
"Uuu, knapa aku tidak bisa menjawab satupun!"
Blance mengatakan itu karena dia adalah satu-satunya yang tidak mendapatkan point, dan aku...
Bahkan ada beberapa jawaban yang aku sendiri tidak menyadarinya ada dalam diriku!
Tunggu , mungkinkah semua jawaban tadi sebenarnya berhubungan dengan pemilik tubuh ini sebelumnya?
"Baiklah pertanyaan berikutnya, tipe wanita yang Tuan Muda sukai..."
Bukankah itu terlalu jauh menembus batas privasi!!?
"Gadis burung!"(leaf)
"Gadis kucing!!"(Blance)
"Uh ummm, Elf?" (Lilli)
Mendengar mereka bertiga menjawab, Ellena membusungkan dadanya sambil tersenyum, kemudian dia menjawab...
"Sayang sekali jawaban yang benar adalah Gadis rubah berdada besar!"(Ellena)
"Tunggu sebentar jangan memutuskan apa yang aku suka seenaknya!!" (Aku)
Bukankah jawaban kalian hanya berdasarkan jenis ras kalian sendiri!!
"Hoya jadi jawaban kami semua salah?"
"Ya!!"
"Hooo, jadi gadis macam apa yang anda suka?"
"Eh?"
Dan saat itu, tiba-tiba mereka semua memandangku seolah mereka ingin membunuhku?
Bahkan Noir dan Emisa yang tidak ikut dalam permainanpun melakukan itu!
"Uuuh, itu... Ummh... gadis...penyihir..."
dan saat aku mengatakan itu mereka langsung membalikan muka mereka ke arah lain, kenapa!!
"Baiklah, untuk pertanyaan sesi ini kita anggap tidak ada, dan semuanya mendapat sepuluh Point."
"""Ooohhh!!"""
Jawabanku tidak di anggap!!
Kenapa kalian semakin bersemangat!!?
"Baiklah untuk pertanyan terakhir, apa celana dalam yang Tuan Muda kenakan saat ini."
"""Merah!!"""
Bagaimana kalian bisa tahu?!!!!!
Ya dengan begitu, malam ini berlalu melihat kami yang sedang ribut pengungsi lain mulai tertawa.
Mungkin bagi mereka kami seperti pelawak yang memberi hiburan gratis pada mereka,
Tapi, sepertinya seperti itupun tidak terlalu buruk...
Part 4
Berjalan melewati jalan setapak menuju tempat pengungsian, Sang Blizzard Witch, Kitty Ellenoela Antharas berhenti sejenak untuk melihat langit malam yang di penuhi bintang.
"Umm, tanpa aku sadari hari sudah gelap..."
Mengatakan itu Kitty kembali melanjutkan berjalan menuju tenda yang sedang dia tuju.
"Oh, Kitty kau sudah kembali?... ah! Maaf, aku harus memanggilmu Nona Kitty benarkan?"
Dan saat itu dia berpapasan dengan Sang Clever Rabbit Nicholas Edward Silvester.
"Unn, kau tidak perlu sungkan saat memanggilku, Ah... begini saja, bagaimana jika aku juga memanggilmu dengan Nicho?"
"Umm, aku sama sekali tidak keberatan."
"Apa yang sedang kau lakukan?"
"Ummh, bagaimana aku harus menjawabnya, bisa di bilang aku sedang melarikan diri dari permainan para gadis yang hanya membuatku merasa sakit."
Nicho tersenyum kecut saat menjawab pertanyaan Kitty, danKkitty hanya bisa memiringkan kepalanya menanggapi hal itu, meski begitu ada hal lain yang terus menganggu Sang Blizzard Witch...
Seperti ini lagi, apa dia benar-benar tidak menganggapku sebagai sebuah bahaya untuknya?
Memikirkan itu Kitty terus menjaga senyumnya, dan setelah memikirkan banyak hal di kepalanya Kitty sampai pada satu kesimpulan.
Orang ini, benar-benar berbahaya, aku tidak boleh lengah atau jatuh dalam perangkapnya.
Bisa bersikap normal di depan seorang Great Witches dan bahkan bisa bicara padanya dengan santai tanpa mengkhawatirkan apapun.
Bahkan untuk seseorang kaisar sekalipun hal seperti itu tidak mungkin, kecuali jika orang tersebut tidak tahu apapun tentang Great Witches.
Tapi, untuk seseorang dengan gelar ' Clever Rabbit' tidak mengetahui hal seperti itu...
Itu tidak mungkin.
"Ummh? Kitty kau tidak apa-apa?"
"Umm, aku baik-baik saja, ah, Tuan Sil-maksudku Nicho aku kesini hanya untuk berpamitan, aku harus segera kembali ke kemah para prajurit yang aku tinggal di balik gunung itu."
"Prajurit?"
"Ya, aku membawa mereka kemari karena aku mendengar kekacauan yang sudah Leon sebabkan."
"Mmmh, aku mengerti, Leon juga pernah membahas tentang prajurit dari keluarganya yang akan datang."
"Ya, tapi saat kami baru setengah perjalanan tiba-tiba kabar baru jika masalah sudah terselesaikan datang padaku, haah aku merasa di permainkan disini."
"Aaahh, maafkan aku..."
"Aku hanya bercanda, aku justru senang karena tidak perlu menangani masalah merepotkan itu."
"Begitukah, ahahaha..."
Meski begitu, untuk saat ini Kitty harus tetap berhati-hati dengan orang di depanya, apapun yang terjadi dia tidak boleh memperlihatkan sedikitpun celah.
Kitty tidak boleh membuat satupun kesalahan, benar, jika dia tidak bisa berada di atas orang ini, setidaknya dia harus bisa setara denganya.
Satu kesalahan dan aku bisa berakhir seperti Sang Kaisar dan para bangsawan di dalam jamuan tersebut.
Memikirkan itu Kitty terus menunjukan senyumnya pada Sang Clever Rabbit, Nicholas Edward Silvester.
"Baiklah Nicho, sebaiknya aku segera pergi."
"Tunggu, bagaimana dengan Leon?"
"Untuk saat ini dia akan tinggal di sini dan menjadi tahanan rumah keluarga Silvester, kuharap kau menjaganya."
"Ummh, aku mengerti..."
"Ah, sampai jumpa seminggu lagi di akademi..."
"Umm, aku akan menantikanya, ku harap aku bisa membantu."
"Tenang saja, kau pasti akan sangat membantu kami."
"Bagaimana kau bisa sangat yakin."
"Hanya intuisiku saja..."
Nicho memasang senyum kecut mendengar jawaban Sang Bizzard Witch...
"Baiklah Nicho aku pergi dulu, aku akan menanti kedatanganmu."
Dan dengan begitu, bersamaan dengan angin dingin yang seolah membus kulit, Blizzard Witch menghilang.
paling enak emang kalau selesai uas langsung baca fanfict hahah
entah kenapa agak pendek ya chap kali ini kurang puas heheh
lanjut kk
ahah iya kk, ide stuck, kerjaan kantor banyak, tugas kuliah numpuk... banyak halangan jd agak susah bagi waktunya...
ahah iya kk, ide stuck, kerjaan kantor banyak, tugas kuliah numpuk... banyak halangan jd agak susah bagi waktunya...